Singapura Pening Resesi Seks, Inikah Senjata Menghadapinya?

Singapura Pening Resesi Seks, Inikah Senjata Menghadapinya?

Ilustrasi (Dok: Freepik)

Batam - Perkawinan yang langka dilakukan warga Singapura membuat negara itu mengalami tingkat kelahiran rendah. Demi mengatasi kondisi tersebut, pemerintah Singapura lantas mengeluarkan kebijakan khusus.

Pemerintahan Singapura di bawah pimpinan Perdana Menteri (PM) Lee Hsien Loong akan mengizinkan para wanita lajang untuk membekukan sel telurnya mulai tahun depan.

"Kami menyadari bahwa beberapa wanita ingin mempertahankan kesuburan karena keadaan pribadi mereka," kata Kantor PM Lee Hsien Loong dikutip dari South China Morning Post, Jumat (6/5/2022).

Langkah ini merupakan kejutan bagi wanita lajang Singapura. Selama ini, hal tersebut telah dilakukan sejumlah negara tetangga termasuk Malaysia,Thailand dan Indonesia.

Berdasarkan data yang dirilis pada 2021, hanya ada 19.430 pernikahan yang terjadi antar warga Singapura pada 2020.

Jumlah ini menurun 12,3% dari 22.165 pernikahan pada tahun sebelumnya. Ini merupakan angka terendah sejak tahun 1986, yakni 19.348 pernikahan.

Selain itu, kurang bersemangatnya para wanita melakukan hubungan seks menjadi penyebab fenomena ini. Dalam sebuah riset yang dilakukan Rumah Sakit Wanita dan Anak KK (KKH) Singapura akhir tahun lalu, disimpulkan bahwa 60% wanita Singapura yang disurvei mengalami 'resesi seks' karena memiliki fungsi seksual yang rendah.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews