Sebelum Roboh, Warga Sebut Pelantar Pasar KUD Tanjungpinang Goyang dan Retak

Sebelum Roboh, Warga Sebut Pelantar Pasar KUD Tanjungpinang Goyang dan Retak

Warga mengevakuasi motor yang tercebur ke laut menyusul ambruknya pelantar Pasar KUD Tanjungpinang. (Foto: tangkapan layar video)

Tanjungpinang - Pelantar Pasar KUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau roboh pada Sabtu (5/3/2022). Sejumlah hal diduga menjadi penyebab robohnya pelantar tersebut.

Warga menyebut, pelantar yang roboh kondisinya sudah goyang dan retak.

"Pelantar yang ambruk tersebut sudah goyang dan retak. Sebelum kejadian saya mendengar suara 'krek' (suara retakan) tetapi saya tidak tahu di mana sumbernya," kata Tampubolon, seorang juru parkir di Pasar KUD Tanjungpinang kepada Suara.com---jaringan Batamnews.

Ia mengatakan sebelum roboh, ada sekitar 14-18 sepeda motor yang sedang terparkir di atas pelantar itu.

Ia sebelumnya telah mengingatkan pengunjung untuk tidak parkir di sana, namun larangannya tidak di gubris dan pengunjung tetap memparkirkan kendaraannya.

"Saya sudah larang tidak parkir di situ, tapi malah saya dibilang pandai-pandai yang larang. Jadi saya biarkan saja," jelasnya.

Diceritakannya, bagian bangunan yang duluan roboh adalah pintu gerbang yang memiliki empat tiang yang diberi atap, tempat beberapa pedagang ikan meletakkan fiber penyimpanan ikan dengan beban cukup berat ditambah kondisi lantai yang sudah mulai miring.

"Kemudian suara keras terdengar dan semuanya ambruk ke dalam laut. Pedagang dan pengunjung lainnya membantu korban dan sepeda motor yang terperosok ke laut," ujarnya.

Ada tiga orang dewasa dan satu anak yang jatuh saat kejadian. Mereka baru tiba di pasar.

"Yang penting itu adalah keselamatan nyawanya, makanya segera dibantu dinaikkan. Tidak ada korban jiwa, hanya luka-luka. Sepertinya anak itu yang agak parah karena terjepit bangunan yang patah,"

Di lokasi kejadian, Wali Kota Tanjungpinang, Rahma menyampaikan bahwa telah direncanakan bangunan Pasar Baru II tersebut tahun ini akan direnovasi bersamaan dengan Pasar Baru I.

Ternyata, kata Rahma keduluan ambruk. Ia menyebutkan bahwa bangunan Pasar Ikan ini dibangun pada tahun 1969. Sedangkan Pasar Baru I, lebih lama lagi.

"Bangunan memang sudah tua, sudah harus di renovasi. Kita rencanakan para pedaganag untuk di relokasi sementara di dua lokasi yang telah disipakan, di Rimba Jaya dan Jalan Tengku Umar," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews