PLN Batam Mulai Aplikasikan Teknologi PLTS Atap ke Pelanggan

PLN Batam Mulai Aplikasikan Teknologi PLTS Atap ke Pelanggan

Penandatanganan MoU antara Bright PLN Batam dan PT Karya Teknik Utama. (Foto: ist/batamnews)

Batam - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap mulai segera diaplikasikan pada pelanggan PLN Batam di Kota Batam, Kepulauan Riau. 

Hal ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara anak perusahaan PLN Persero itu dengan PT Karya Teknik Utama, selaku pelanggan pada Senin (12/10/2021) lalu.

PLTS Atap ini nanti akan dipasang kawasan PT Karya Teknik Utama yang berada di Sungai Binti, Sagulung. 

Direktur Utama PLN Batam, Nyoman S Astawa mengatakan bahwa pemasangan PLTS Atap ini merupakan bentuk komitmennya dalam mendukung transformasi PLN yakni Green. 
Dimana penggunaan energi rendah karbon yang ramah lingkungan sangat didorong, khususnya dengan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam penyediaan listrik.

“Kami sangat menyambut baik penandatanganan MoU ini. Selain sebagai sarana untuk mendukung sistem kelistrikan PT Karya Teknik Utama melalui Energi Baru Terbarukan, MoU ini juga menunjukkan semakin meningkatnya minat pelanggan bright PLN Batam untuk menggunakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan,” ucap Nyoman.

Untuk pemasangan pelanggan, lanjutnya, cukup menyediakan lokasi dan tempat saja. Sedangkan perangkat PLTS Atap seluruhnya disiapkan oleh PLN Batam.

Nantinya pelanggan tidak perlu lagi melakukan pembelian atau investasi perangkat PLTS untuk dapat menikmati dan mengklaim penggunaan energi PLTS tersebut.

“Kami akan terus berinovasi dan memanfaatkan potensi-potensi yang ada guna meningkatkan penggunaan Energi Baru Terbarukan. Sebab, pengembangan Energi Baru Terbarukan bukan semata hanya untuk pemenuhan target pemerintah, tetapi dilakukan sebagai tanggung jawab bright PLN Batam untuk generasi mendatang,” ujar dia.

Sementara itu, Direktur Operasional PT Karya Teknik Utama, Setiawan berharap dengan adanya MoU ini dapat meningkatkan performa dan kualitas listrik yang disediakan PLN Batam pada pabriknya dengan menggunakan sumber energi tambahan.

“Perusahaan kami bergerak di bidang industri maritim yang kegiatan usahanya adalah pembuatan kapal dan perbaikan kapal, sehingga membutuhkan pasokan listrik yang handal setiap saat. Mudah-mudahan MoU ini menjadi role model bagi konsumen lainnya yang mungkin berminat menggunakan PLTS Atap,” ujarnya.

Dengan MoU ini, PLN Batam dapat mengembangkan pembangkit EBT sebesar 10 MW tiap tahunnya.

Lalu, pemasangan PLTS Atap diharapkan dapat mendorong tercapainya 23 persen penggunaan EBT sesuai target pemerintah Republik Indonesia (RI) menghemat konsumsi BBM, mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong pengembangan bisnis dan industri panel surya. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews