Beijing, Batamnews - Pemerintah China mengeluarkan aturan ketat menyangkut dunia pertelevisian di negeri itu, yakni melarang pria feminin tampil di televisi.

Berdasarkan sebuah laporan oleh Washington Examiner, pemerintah China juga meminta kepada para penyiar untuk mempromosikan 'budaya revolusioner', dalam sebuah kampanye untuk memperketat kontrol dan menegakkan moral.

Penyiar diharuskan untuk “dengan tegas mengakhiri laki-laki feminin dan estetika abnormal lainnya”, kata seorang regulator pemerintah. 

Mereka juga diberitahu untuk menghindari penyebaran konten 'selebriti internet vulgar', serta nafsu akan kekayaan.

Langkah-langkah ini juga merupakan kampanye Partai Komunis yang berkuasa sebagai perhatian yang tidak sehat terhadap selebriti, termasuk tren bintang dan aktor pop Korea Selatan dan Jepang yang lebih feminin.

Aturan itu juga disebut untuk melindungi kaum pria di China agar tidak terpengaruh untuk melakukan operasi ganti kelamin.

Bagi setiap selebriti yang 'melanggar ketertiban umum' atau 'kehilangan moralitas' akan dihukum, demikian pernyataan pejabat pemerintah.

Sebaliknya, mereka menyarankan agar televisi nasional “dengan penuh semangat mempromosikan budaya tradisional China yang sangat baik, budaya revolusioner, dan budaya sosialis yang maju”.