Saat Messi Nangis, Laporta Malah Asyik Sarapan Bareng Perez-Agnelli

Saat Messi Nangis, Laporta Malah Asyik Sarapan Bareng Perez-Agnelli

Lionel Messi sedih di acara perpisahan, Joan Laporta asyik sarapan roti (Getty Images/Eric Alonso)

Barcelona, Batamnews - Presiden Barcelona Joan Laporta dikritik habis usai kepergian Lionel Messi. Laporta dianggap juga berperan mengusir Messi dari Camp Nou.

Messi dan Barcelona pisah jalan, Jumat (6/8/2021) dini hari WIB. Kesepakatan kontrak baru sudah tercapai, tapi Los Cules tak dalam kondisi bagus untuk membayar kontrak baru pemain 34 tahun itu.

Baca juga: Pesan Menyentuh Fabregas untuk Messi yang Tinggalkan Barcelona

Barcelona disebut mengalami kerugian yang sangat besar, mencapai 400 juta euro. Hal itu pula yang membuat Barcelona harus mematuhi salary cap dari LaLiga, sebesar 160 juta euro.

Laporta mengakui sudah berbuat semaksimal mungkin untuk mempertahankan Messi, tapi dia kemudian seperti menyalahkan LaLiga yang terlalu kaku dengan aturan salary cap.

Dengan kepergian Lionel Messi, LaLiga dianggap menyia-nyiakan megabintang yang jadi daya tarik utama kompetisi itu. Istilah mudahnya, Laporta seperti membela diri atas konflik kontrak Messi.

Tapi, salah satu mantan anggota Espai Barca Project, komite yang menangani renovasi Camp Nou, Jaume Llopis, justru menyerang balik Laporta. Llopis menilai Laporta sebenarnya senang melihat Messi pergi dengan air mata bercucuran saat konferensi pers, Minggu (8/8/2021).

Dengan begitu, Barcelona tidak perlu pusing-pusing memikirkan pengaturan gaji pemain topnya tersebut. Bahkan Laporta dikritik karena tidak hadir dalam acara perpisahan resmi Messi itu.

"Saya mundur karena kecewa dengan Laporta dan agar bisa berbicara bebas soal apapun yang saya pikirkan soal Lionel Messi," ujar Llopis kepada El Transistor.

Baca juga: Rumor Lionel Messi Gabung ke PSG, Digaji Rp 679 Miliar per Tahun

"Laporta sangat tidak menghormati Messi di hari perpisahannya. Dia malah sarapan roti bareng Florentino dan Agnelli di salah satu restoran top di Barcelona," sambungnya.

"Ini jadi manuver sempurna dari Florentino Perez yang sedang berperang dengan Tebas untuk Real Madrid dan yang kalah adalah Barcelona, karena mereka kehilangan warisan terbaiknya Messi, yang didepak oleh klub."

"Apakah Laporta mengkhianati Messi? Ya. Dan juga fans? Tentu saja," tutup Llopis.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews