Kasus Di-Covidkan Diduga Terjadi di Batam, Ini Curhatan Seorang Warga 

Kasus Di-Covidkan Diduga Terjadi di Batam, Ini Curhatan Seorang Warga 

ilustrasi.

Batam, Batamnews - Kasus Covid begitu masif terjadi di Kota Batam. Pengecekan dilakukan secara ketat oleh petugas di setiap akses seperti perjalanan laut dan udara. Namun ada kejadian kasus menarik, terkait dugaan hasil rapid test palsu.

Seorang netizen @batamnewsonline melaporkan kejadian tersebut via direct message. Wanita berinisial Hv (20) dan ibunya Gr (38), merasa 'di-Covid-kan' petugas cek kesehatan di pelabuhan Batuampar saat akan naik ke Kapal Pelni tujuan Medan

Kejadian Minggu 18 Juli 2021, menurutnya janggal dan tak patut. Ia merasa ada mekanisme yang salah dalam pengecekan Covid. 

Baca juga: IGD Penuh, Asrama Haji Batam Jadi RS Darurat Covid-19 

"Kebetulan hari Minggu (18/7/2021) mau ke Medan naik kapal Pelni di Pelabuhan. Saat test antigen, hasilnya keluar saya diberi amplop oleh petugas kesehatan di pelabuhan," ujarnya.

Namun saat antre masuk ke kapal dan mengecek data antigen. Hv dan Ibunya Gr ternyata dinyatakan positif oleh surat itu. Mereka pun kaget. Pasalnya saat memberikan surat hasil antigen tidak diberitahu petugas kesehatan. Oleh sebab itu mereka yakin tidak ada yang salah dengan hasil antigen.

"Saya kaget. Kami tidak ada gejala apapun. Dan tidak ada keluar dari rumah hampir sebulan. Kalau memang kami positif. Kenapa dari awal di ruangan antigen tidak diberitahu oleh petugas," herannya.

Hasil positif didaparkan ibu Hv, Gr di pelabuhan

Ia pun mendapat perlakuan tak baik dari petugas keamanan di pelabuhan. "Ada petugas yang mengusir kami layaknya bukan manusia. Maxim (angkutan online) yang kami pesan (untuk pulang) diusir. Dan tidak diperbolehkan membawa kami kembali ke rumah," terangnya.

Namun karena kebingungan, keduanya akhirnya memesan kembali Maxim dan pulang. "Sampai di rumah kami masih bingung. Sekitar satu jam kemudian kami langsung ke klinik di samping Hotel Trinity. Mama saya hasil tesnya negatif," ucapnya.

Hasil negatif didapatkan Gr, usai tes ulang di klinik dekat rumah mereka sore harinya pukul 15.48 WIB.

Namun Hv sendiri saat itu tidak direkomendasikan antigen pasalnya, sehari sebelumnya ia baru saja menjalani suntik vaksin. 

"Saya disarankan untuk tidak tes antigen dulu. Karena sehari sebelum ke pelabuhan saya baru suntik vaksin. Dokter di klinik sarankan tiga hari setelah suntik vaksin, takutnya imun saya turun kata mereka," terang Hv.

Ia pun merasa surat antigen di pelabuhan itu palsu. "Saya heran kenapa ada surat palsu seperti itu di pelabuhan. Antigen di pelabuhan memakai nama yang sama dengan klinik kami di luar," ucapnya.

Baca juga: Data Lengkap Call Centre Covid-19 Masing-masing Kecamatan di Batam

Hal janggal lainnya yang ia rasakan waktu di pelabuhan yakni terkait waktu pengujian. "Biasanya tes antigen keluar hasil setelah 10 menit melakukan tes ,dan di sana hanya kurang lebih 2 menit surat antigen saya dan mama sudah keluar," terang Hv

"Kejanggalan lain yang kami dapat bahwa ,di pelabuhan saya lebih dulu yang dites, tapi kenapa di surat tersebut di nama mama saya (Gr) jam 10.04 dan saya (Hv) jam 10.09. Padahal jarak di antara kami sekitar kurang dari 1 menit dan itu saya duluan," akunya

Batamnews masih akan mengkonfirmasi pihak terkait soal aduan tersebut.

VIDEO DARI BATAMNEWS :




Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews