Yakin Pak Prabowo Beli Rafale? Negara Lain Bersiap Generasi 6

Yakin Pak Prabowo Beli Rafale? Negara Lain Bersiap Generasi 6

Foto: Dassault Aviation

Batam - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto akan membeli sistem senjata (Alutsista) jet tempur Rafale buatan Prancis dan F-15 EX buatan AS yang merupakan generasi 4.5. Sedangkan proyek KFX/IFX buatan Korsel yang juga generasi yang sama juga belum jelas kelanjutannya.

Saat bersamaan negara tetangga seperti Singapura dan Australia sudah memesan jet tempur terbaru F-35 merupakan generasi ke-5. Rusia juga sudah punya jet tempur generasi ke-5 yaitu Sukhoi Su-57. Bahkan saat ini banyak negara maju sudah menyiapkan jet tempur terbaru generasi ke-6, yang sedang persiapan prototipe.

Jet tempur generasi ke-6 juga seakan meninggalkan generasi ke-5 yang sudah hadir sejak 2005 silam, dengan Amerika Serikat menjadi pionirnya. Di generasi teranyar ini pun, AS menjadi negara terdepan dalam progres pengembangannya.

Dilansir dari airforce-technology, Senin (22/3/2021) berikut beberapa jet tempur generasi ke-6:

 

F/X (AS)

Laboratorium Penelitian Angkatan Udara AS merilis rendering pesawat generasi berikutnya F / X pada Maret 2018, yang mengindikasikan bahwa pesawat tersebut akan memiliki desain yang ramping dan tersembunyi dengan laser berenergi tinggi yang mampu memotong setengah pesawat musuh.

Pesawat masa depan ini diharapkan memiliki jangkauan yang lebih jauh dan muatan yang lebih besar, serta kemampuan untuk membawa senjata hipersonik. Di bawah program Next-Generation Air Dominance (NGAD) untuk mengembangkan kemampuan canggih seperti sistem peperangan udara terkoneksi termasuk pesawat tempur, drone, dan platform jaringan. Ditujukan untuk meningkatkan superioritas udara.

USAF dilaporkan baru-baru ini merancang, membangun dan menguji prototipe jet tempur baru tersebut. Namun, masih belum jelas siapa yang merancang dan mengembangkan prototipe tersebut, tetapi dipahami bahwa teknologi manufaktur canggih digunakan untuk mengembangkannya.

Jika program berkembang dengan cepat melalui proses yang efisien dan penggunaan teknologi, jet tempur dapat bergabung dengan USAF lebih awal dari jadwal yang direncanakan pada 2030.

 

MiG-41/PAK-DP (Rusia)

Rusia juga sedang mengembangkan jet tempur generasi ke-6 dengan nama MiG-41. Salah satu kelebihannya dari sisi kecepatan yang berlari sangat kencang, yakni dengan melebihi 4 Mach. MiG-41, disebut-sebut untuk menjadi pengganti MiG-31 yang menua.

Dikembangkan oleh Mikoyan (MiG), pesawat tempur ini akan dilengkapi dengan sistem rudal pencegat yang akan memberikan kemampuan untuk mencegat rudal hipersonik. Pesawat dapat dimodifikasi untuk membuat varian tak berawak di masa depan.

Pencegat baru diharapkan dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara jarak jauh, peralatan pencarian dan deteksi target canggih, dan teknologi siluman. Angkatan Udara Rusia diperkirakan akan memasukkan MiG-41 pada tahun 2030-an.

 

Future Combat Air System (FCAS)

Future Combat Air System (FCAS) merupakan program gabungan antara Jerman, Prancis dan Spanyol. Ketiga negara menggarap pesawat tempur generasi berikutnya (NGF), yang akan beroperasi sebagai bagian dari formasi tim tak berawak dengan drone penyerang dan pengintai, yang dikenal sebagai ' operator jarak jauh '.

Semua elemen akan dihubungkan dengan Cloud tempur yang akan didukung oleh kecerdasan buatan (AI). Kemampuan utama pesawat akan mencakup peningkatan survivabilitas dengan fitur aktif dan pasif, kesadaran situasional yang ditingkatkan melalui avionik canggih dan rangkaian sensor.

Jet tempur juga akan memberikan kemampuan manuver, kecepatan, dan jangkauan yang lebih besar, berkat mesin yang kuat dan sistem kontrol penerbangan yang canggih. Pesawat akan dipasang dengan efektor baru untuk memastikan peningkatan daya tembak, senjata energi terarah, dan kemampuan peperangan elektronik.

Dassault Aviation dan Airbus mendapatkan kontrak studi konsep bersama (JCS) oleh pemerintah Prancis dan Jerman untuk program FCAS pada Februari 2019. Dassault, Airbus, dan mitranya memenangkan kontrak kerangka kerja awal (Demonstrator Phase 1A) untuk program tersebut pada Februari 2020.

Dassault adalah kontraktor utama NGF dan Airbus adalah partner utamanya. Airbus akan bekerja sama dengan MBDA untuk operator jarak jauh dan Thales untuk sistem Cloud tempur, sementara Safran dan MTU Aero Engine akan bekerja pada mesin. Menurut jadwal saat ini, pengujian prototipe akan dimulai pada 2026 sementara entri layanan dijadwalkan pada 2040.

 

Tempest

Beberapa negara Eropa lain juga membuat aliansi, yakni Inggris, Italia, dan Swedia dengan menggarap proyek jet tempur Tempest. Pesawat tempur ini diproyeksikan bakal menggantikan pesawat tempur Typhoon pada tahun 2035 untuk Royal Air Force (RAF). Fitur utama lainnya termasuk sistem kontrol penerbangan yang canggih, survivabilitas yang ditingkatkan, dan otonomi yang dapat diskalakan.

Dilengkapi dengan teknologi canggih seperti kokpit futuristik yang dapat dikenakan menggunakan teknologi game, teknologi pelacakan mata, dan augmented reality. Teknologi lain yang akan dimasukkan ke dalam pesawat termasuk siluman, pengawakan opsional, senjata energi terarah, dan senjata hipersonik.

Kemampuan pesawat untuk bertukar data dengan berbagai platform akan memberi angkatan bersenjata gambaran komprehensif tentang ruang pertempuran di masa depan, koordinasi selama operasi serangan atau pertahanan akan lebih mudah.

Teknologi radar futuristik, yang dikenal sebagai sistem frekuensi radio multi-fungsi, yang sedang dikembangkan untuk Tempest akan mampu menyediakan lebih dari 10.000 kali lebih banyak data daripada sistem yang ada. Ini akan memberikan keuntungan yang signifikan dalam situasi pertempuran melalui kemampuan untuk menemukan dan menargetkan platform musuh sebelumnya.

 

Jet Tempur Masa Depan China

Negara Asia tidak ingin ketinggalan mengembangkan teknologinya sendiri. China sedang mengerjakan pengembangan jet tempur baru dengan kemampuan generasi keenam seperti drone komando dan AI. Pesawat masa depan juga kemungkinan akan menampilkan senjata hipersonik, laser, dan kemampuan perang gerombolan.

Pesawat akan memberikan kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan pesawat J-20 dan J-31 negara itu. Jet tempur ini diharapkan siap untuk beroperasi pada tahun 2035.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews