Jadi Ancaman Pandemi Baru, Ini Sederet Cara Hindari Penularan Virus Nipah

Jadi Ancaman Pandemi Baru, Ini Sederet Cara Hindari Penularan Virus Nipah

(Foto ilustrasi: Getty Images/Lauren DeCicca)

Jakarta - Belum lama ini virus Nipah dikhawatirkan para ilmuwan jadi pandemi baru di Asia. Ahli virus asal Thailand di Red Cross Emerging Infectious Disease-Health Science Centre tengah mempelajari soal seberapa besar potensi virus Nipah jadi pandemi berikutnya di Asia.

Dari hasil analisa sampel spesies termasuk kelelawar, ditemukan hewan ini memicu ancaman pandemi baru seperti virus Corona COVID-19. Tingkat kematian virus Nipah pun dilaporkan cukup tinggi berkisar 40-75 persen.

"Ini sangat mengkhawatirkan karena belum ada obatnya dan tingkat kematian yang tinggi akibat virus ini," katanya dikutip dari laman BBC.

Bagaimana gejala virus Nipah?

Gejala virus Nipah pada umumnya muncul dalam 4 hingga 14 hari usai terinfeksi. Ada gejala awal yang muncul termasuk demam dan sakit kepala, yang bisa berlangsung 3 hingga 14 hari.

Namun, di beberapa kasus gejala virus Nipah bisa memburuk hingga pasien mengalami koma dalam rentang waktu 24 hingga 48 jam.

Berikut gejala virus Nipah, dikutip dari laman resmi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (AS).

 

Gejala ringan:

Demam

Sakit kepala

Batuk

Sakit tenggorokan

Sulit bernapas

Muntah

 

Gejala parah:

Disorientasi, mengantuk, atau kebingungan

Kejang

Koma

Pembengkakan otak (ensefalitis)

Kematian

 

Bagaimana cara menghindari virus Nipah?

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari penularan virus Nipah, dikutip dari laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air

Hindari kontak dengan kelelawar atau babi yang sakit

Hindari area tempat kelelawar biasanya bertengger

Hindari konsumsi nira kurma mentah

Hindari konsumsi buah-buahan yang mungkin terkontaminasi oleh kelelawar

Hindari kontak dengan cairan tubuh siapa pun yang diketahui terinfeksi NiV (virus Nipah)

Sarung tangan dan pakaian pelindung lainnya harus dipakai saat menangani hewan yang sakit.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews