Bir Langka, 138 Warga Meksiko Tewas Minum Miras Oplosan

Bir Langka, 138 Warga Meksiko Tewas Minum Miras Oplosan

Ilustrasi.

Jalisco - Kisah kematian akibat mengonsumsi minuman keras oplosan tak hanya terjadi di Indonesia. Ratusan orang di Meksiko, dilaporkan tewas setelah minum miras oplosan.

Seperti dilansir AFP, total ada 138 orang yang tewas akibat miras oplosan ini. Pemicu mereka mengonsumsi miras oplosan dikarenakan kelangkaan bir.

Seperti diketahui, sejumlah produsen bir di Meksiko tutup lantaran pandemi Corona. Sementara, alkohol yang biasa mereka gunakan dialihkan untuk dibuat hand sanitizer dan didonasikan kepada petugas medis. 

Hal ini membuat warga Meksiko akhirnya beralih ke miras rumahan oplosan. Kematian pertama dari 138 korban tewas terjadi pada akhir April di negara bagian Jalisco. Menurut pejabat setempat, geng di Jalisco memanfaatkan situasi dengan membuat miras dioplos metanol. 

Metanol biasanya digunakan untuk bahan bakar, pelarut, atau anti pembekuan. Dalam dosis yang tidak mematikan, metanol bisa menyebabkan kebutaan dan kerusakan ginjal jika dikonsumsi. 

Di provinsi Puebla, 53 orang tewas karena meminum miras jenis ini. Di kota Chiconcuautla, setidaknya ada 23 orang meninggal dunia. Kematian juga tercatat di Morelos, Yucatan, hingga Veracruz. 

Metanol biasanya dicampurkan di minuman-minuman keras khas Meksiko seperti tejon, racikan brandy dengan buah tejocote, khas Puebla.  

German Hernandez mengatakan ayahnya meninggal setelah menenggak tejon yang dijual di toko-toko. 

"Ayah saya mulai gemetaran dan merasa lemah. Dia mengatakan tidak enak badan, dan kami membawanya ke rumah sakit. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya," kata Hernandez kepada AFP. 

Di Yucatan, 38 orang meninggal dunia meminum pajaretes, sejenis miras tebu yang biasa dicampur susu, kopi, dan vanila. Humberto Macias, 36, jadi saksi kematian tiga keluarganya yang meminum pajaretes. Bagi warga Yucatan, ini kali pertama mereka melihat kematian akibat miras. 

"Kami selalu meminumnya, termasuk saya sendiri, banyak orang. Siapa yang kira akan jadi seperti ini?" kata Marcias. 

Sejauh ini di Meksiko terdapat 49.219 penderita virus corona dengan 5.177 kematian. Pemerintah Meksiko telah melonggarkan lockdown dengan membuka beberapa perbatasan. 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews