Ratusan Ton Paket Tak Terkirim dari Batam, Pedagang Olshop: Kami Rugi Besar

Ratusan Ton Paket Tak Terkirim dari Batam, Pedagang Olshop: Kami Rugi Besar

Aktivitas pedagang olshop di Batam mengemas barang dagangan untuk pembeli. (Foto: Koko/batamnews)

Batam - Ratusan ton paket menumpuk di gudang kargo sejumlah perusahaan ekspedisi Kota Batam karena tak terangkut sejak beberapa pekan terakhir.

Penumpukan paket ini terjadi menyusul pemberlakuan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 199. Akibatnya, pengguna jasa ekspedisi mengalami kerugian jutaan rupiah.

Seorang pekerja di agen ekspedisi menyebutkan penumpukan terjadi sejak tanggal 30 Januari hingga 6 Februari. Paket-paket itu sudah diregistrasi ke Bea Cukai dan sudah dimuat ke dalam truk dalam proses antrian pemeriksaan BC di TPS. 

"Di saat pemeriksaan memang berjalan sangat lambat, karena detail barang (CN23, HS Code/Komoditi dan nilai barang) diperiksa per item, dan ini mengakibatkan banyak barang yang belum diperiksa. Untuk barang yang akan ditarik, kami upayakan saat bongkar akan kami keluarkan dari packing, dan kembalikan ke pos," ujarnya.

Salah satu pihak yang paling dirugikan adalah pengusaha online. Dewi salah seorang pemilik olshop mengatakan, saat ini usaha yang dijalaninya rugi besar baik materi maupun moril.

Para pembeli, lanjut Dewi, memprotes keterlambatan pengiriman. Bahkan, ada yang menuding usahanya menipu.

"Padahal kendalanya ada pada pengiriman," ujar Dewi, Selasa (18/2/2020).

Dia sempat mengkhawatirkan barang-barang pesanan pembelinya menjadi rusak jika lama tak terkirim. Barang impor akan tidak menjamin barang yang dijual tidak original hanya dibuar dari bahan PU dan syntetic.

"Kelembaban akan pengaruhi mutu kualitas barang bahkan akan mengelupas bahan bahan seperti tas ,sepatu, siapa yang mau ganti kalau rusak," tegasnya.

Dia meminta agar para pemangku kebijakan agar melihat hati nurani bukan hanya semata-mata aturan yang dikeluarkan.

"Bukan kami menuntut untuk lolos di bea cukai, tapi tidak masuk logika sebulan masih tidak ada kejelasan pengiriman, tidak ada pemberitahuan barang kiriman tersebut apakah sudah dikirim atau belum," pungkasnya.

Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai  Kepri Agus Yulianto mengatakan, penumpukan barang barang tersebut sudah direspon dan menjadi perhatian pimpinan.

"Semoga segera teratasi dan bisa menjadi lebih baik," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews