TNI Tambah Kekuatan di Natuna, Kemlu: Itu Sudah Tepat

TNI Tambah Kekuatan di Natuna, Kemlu: Itu Sudah Tepat

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono (kanan) didampingi Panglima Koarmada 1 Laksda TNI Muhammad Ali (kiri) melepas KRI Tjiptadi-381 usai upacara Operasi Siaga Tempur Laut Natuna 2020 di Pelabuhan Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Jumat, 3 Januari 2020. (Antara)

Jakarta - TNI terus menambah kekuatan untuk mengusir kapal-kapal nelayan China yang masih bertahan di Laut Natuna. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengatakan, peningkatan patroli yang dilakukan TNI sudah tepat.

"Apa yang dilakukan oleh pihak TNI sudah tepat dengan melakukan patroli dan mengingatkan mereka yang masuk ke ZEE Indonesia. Peningkatan patroli yang dilakukan adalah tindak lanjut dari rakor dimaksud," kata Plt Jubir Kemlu Teuku Faizasyah, Minggu (5/1/2020) malam.

Faizasyah mengatakan, hubungan antarnegara harus dikelola secara terukur jika terdapat suatu permasalahan. Dalam konteks sengketa Natuna saat ini, Faizasyah menyebut peningkatan patroli TNI sudah dianggap tepat.

"Secara umum pengelolaan hubungan antarnegara dilakukan secara terukur. Dalam mengelola hubungan tersebut, termasuk pada saat muncul satu permasalahan, diambil berbagai pilihan kebijakan. Pada saat sekarang kebijakan yang tengah dilakukan adalah peningkatan patroli TNI," ujar dia.

Sebelumnya, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I TNI Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan kapal-kapal asing tersebut bersikukuh menangkap ikan secara legal yang berjarak sekitar 130 mil dari perairan Ranai, Natuna. Mereka juga dikawal.

"Mereka didampingi dua kapal penjaga pantai dan satu kapal pengawas perikanan China," kata Yudo Margono dalam konferensi pers di Pangkalan Udara TNI AL di Tanjungpinang, Kepri, seperti dilansir Antara, Minggu (5/1/2020).

Yudo menegaskan TNI sudah melakukan gelar operasi dengan menurunkan dua unsur KRI guna mengusir kapal asing tersebut keluar dari Laut Natuna. Kapal-kapal coast guard China juga diusir.

"Kami juga gencar berkomunikasi secara aktif dengan kapal penjaga pantai China agar dengan sendirinya segera meninggalkan perairan tersebut," ujarnya.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews