Kisruh SMAN 1 Batam

Duh, Dua Labor Komputer SMAN 1 Dikorbankan Karena Siswa Titipan Pejabat Membludak

Duh, Dua Labor Komputer SMAN 1 Dikorbankan Karena Siswa Titipan Pejabat Membludak

Sidak anggota Komisi IV DPRD Kota Batam ke SMAN 1 Batam, Rabu (29/7/2015). (Foto: Alfi)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Wakil Wali Kota Batam, Muhammad Rudi melakukan kunjungan ke SMAN 1 Kota Batam, Senin (03/8/2015) pagi. Rudi berkunjung untuk melihat kondisi di SMAN 1, Sekupang yang pada tahun ajaran baru over kapasitas siswa.

SMAN 1 Batam menerima kelebihan sebanyak 232 siswa yang masuk melalui jalur penerimaan peserta didik baru (PPDB) offline. Kabar yang beredar, pihak SMAN 1 terpaksa menerima siswa titipan karena ada memo orang kuat yang tidak bisa ditolak.

Dalam kunjungan itu, Rudi meminta pihak SMAN 1 mengatur jam belajar sekolah dan ruangan belajar para siswa.

"Kata Pak Rudi, semua siswa harus masuk pagi dan tetap belajar di lingkungan yang sama dengan siswa yang lain," kata M. Chaidir, Kepala Sekolah SMAN 1, kepada batamnews.co.id.

Oleh karena itu, sekolah yang terancam kehilangan kapasitas sebagai sekolah unggulan tersebut, kini kekurangan tenaga pengajar (guru).

Sedangkan untuk ruang belajar, kepala sekolah SMAN 1 mengalokasikan dua laboraturium komputer dan satu ruang kosong menjadi ruang belajar siswa.

"Kita menghilangkan pelajaran komputer, karena tidak terlalu berpengaruh pada kurikulum," tambah Chaidir.

Sebelumnya, beberapa siswa dan orangtua siswa menyebutkan siswa titipan itu rata-rata mendapat rekomendasi dari Rudi, Wakil Wali Kota Batam dengan membayar sejumlah uang. Namun, kepada Batamnews.co.id, Rudi membantahnya.

Ia bahkan berjanji akan mendatangi SMAN 1 untuk meminta data siapa saja yang menitipkan siswa. Namun, kedatangannya Senin (3/8/2015) ke SMAN 1 hanya untuk memberikan solusi penambahan kelas baru.

Belum lama ini, anggota DPRD Batam melakukan sidak dan mempertanyakan alasan penerimaan siswa jauh melebihi kapasitas tersebut. Tahun ajaran baru ini, SMAN 1 menerima kelebihan 232 siswa didik baru yang dipaksakan masuk. Padahal kapasitasnya hanya 216 siswa yang masuk melalui prosedur.

(alf)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews