Golkar Bela Jokowi: Rocky Gerung Sok Paling Ngerti Pancasila!

Golkar Bela Jokowi: Rocky Gerung Sok Paling Ngerti Pancasila!

Ace Hasan Syadzily.

Jakarta - Partai Golkar ikut menanggapi pernyataan Rocky Gerung yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak paham Pancasila. Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan Rocky berlagak paling mengerti Pancasila dengan memutar-mutar logika.

"Rocky Gerung itu sok paling mengerti tentang filsafat Pancasila sehingga seakan-akan dirinyalah yang paling pintar. Memahami Pancasila itu bukan dengan memutar-mutar logika," kata Ace, kepada wartawan, Rabu (4/12/2019).

Ace menilai Rocky telah meremehkan Jokowi dengan pernyataannya. Menurut dia, dengan meremehkan Jokowi, Rocky sendiri tidak mengamalkan Pancasila itu sendiri.

"Cara Rocky Gerung dengan meremehkan seorang Presiden saja sudah tidak mencerminkan dirinya mengamalkan Pancasila," ujarnya.

Lebih lanjut Ace menilai Jokowi telah banyak berbuat bagi masyarakat. Lalu Ace mempertanyakan apa sudah diperbuat oleh Rocky kepada masyarakat.

"Presiden Jokowi itu telah berbuat banyak untuk bangsa ini. Dia telah dipilih dan dicintai rakyat. Sementara apa yang sudah diperbuat oleh Rocky Gerung untuk rakyat?" imbuhnya.

Pernyataan Rocky yang viral tersebut disampaikan dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One. Rocky mulanya mengatakan bahwa Pancasila gagal sebagai ideologi karena sila-sila di dalamnya bertentangan.

"Pancasila itu sebagai ideologi gagal. Karena bertentangan sila-silanya. Saya pernah tulis risalah panjang lebar di Majalah Prisma dengan riset akademis yang kuat bahwa Pancasila itu bukan ideologi dalam pengertian akademik. Dalam diskurs akademis. Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, mengakui bahwa perbuatan manusia hanya bermakna kalau diorientasikan ke langit. Sila kedua Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Apa dalilnya bahwa saya boleh berbuat baik tanpa menghadap langit, itu namanya humanisme tu. Lalu saya berbuat baik supaya masuk surga, artinya kemanusiaan saya itu palsu. Sila kelima Keadilan Sosial. Versi siapa? Liberalisme? Libertarianisme. Orang boleh isi sila kelima itu dengan marxisme, boleh saja. Diisi dengan Islamisme boleh saja. Karena tidak ada satu keterangan final tentang isi dari Keadilan Sosial itu," kata Rocky, Rabu (4/12).

Rocky kemudian mengatakan bahwa tidak ada orang yang Pancasilais di Indonesia, termasuk Presiden Jokowi. Dia menilai, Jokowi hanya hafal Pancasila namun tak memahaminya.

"Saya tidak pancasilais, siapa yang berhak menghukum atau mengevaluasi saya? Harus orang yang pancasilais, lalu siapa? Tidak ada tuh. Jadi sekali lagi, polisi pancasila, presiden juga tak mengerti pancasila. Dia hafal tapi dia nggak ngerti. Kalau dia paham dia nggak berutang, dia nggak naikin BPJS," kata Rocky.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews