Lima Fakta Pohon Bajakah, Tanaman Penyembuh Kanker dari Kalimantan Tengah

Lima Fakta Pohon Bajakah, Tanaman Penyembuh Kanker dari Kalimantan Tengah

Ketiga siswa yang berhasil mengharumkan Indonesia melalui Karya Ilmiah Kayu Bajakah Penyembuh Kanker (Foto:ist/kompas)

Jakarta - Tanaman Bajakah merupakan salah satu tumbuhan baru yang ditemukan dan diketahui memiliki manfaat menyembuhkan penyakit kanker. Namun, tahukah Anda dengan tanaman tersebut?

Indonesia mempunyai ragam jenis tanaman herba yang bisa dijadikan untuk obat-obatan tradisional. Tanaman tersebut juga terbukti ampuh untuk meningkatkan kesehatan tubuh.

Sebagian besar masyarakat Indonesia membudidayakan tanaman liar ke dalam lingkungan sehari-hari, bisa dialihfungsikan sebagai cita rasa makanan bahkan obat-obatan. 

Berikut ini fakta mengenai tanaman bajakah, penyembuh kanker yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Tanaman Bajakah Berasal dari Kalimantan Tengah

Tanaman yang tumbuh di salah satu hutan lebat ini berasal dari Pulau Kalimantan, lebih tepatnya berada di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. 

Sayangnya, lokasi persis dari tanaman Bajakah Kalimantan ini belum bisa diinformasikan dari pihak yang menemukannya, karena adanya ketakutan dari berbagai pihak yang akan mengeksploitasi hutan di Kalimantan ini. 

Sebenarnya keberadaan tanaman ini sudah dikenal beberapa warga asli di sana, tapi untuk pemanfaatannya belum dilakukan sepenuhnnya. 

Tanaman bajakah atau biasa disebut Bajakah Tunggal ini hanya hidup di bagian terdalam hutan, yang memiliki lahan gambut dan ditumbuhi dengan pohon-pohon langka. Jadi, tak heran keberadaan hutan ini mesti dilestarikan.

2. Pohon Bajakah

Sepintas, tanaman bajakah ini tidak memiliki perbedaan yang mencolok dari tanaman lainnya. Hanya saja, tanaman ini memiliki batang pohon yang kuat dan cukup besar.

Jenis pohon ini termasuk dalam tanaman rambat yang mana Bajakah bisa merambat ke puncak pohon lain yang memiliki ketinggian sekitar 5 meter lebih. Karena berada di lahan gambut, akar Bajakah bisa menembus pada dasar aliran air lahan gambut.

Pohon Bajakah ini hanya tumbuh dilokasi yang jarang disinari matahari karena tertutupi dengan rimbunnya hutan.

3. Pengolahan Tanaman Bajakah

Tanaman Bajakah ini hanya diambil bagian akarnya saja yang mana selanjutnnya diproses untuk dijadikan ramuan akar Bajakah. Ramuan tradisional khas Kalimantan Tengah ini secara ilmiah mampu menyembuhkan penyakit kanker dan tumor.

Kandungan akar tanaman ini, memiliki kandungan penting, seperti saponin, alkoloid, steroid, terpenoid, flavonoid, tanin, dan fenolik. Tak hanya itu, kandungan dalam kayu Bajakah ini memiliki kandungan yang penting dalam jumlah banyak, yaitu antioksidan.

Untuk memudahkan konsumsi tanaman obat ini, akar Bajakah dikeringkan lalu dihaluskan dengan ditumbuk atau diblender. Bubuk tersebut selanjutnya diseduh dengan takaran 1 gram dalam 500 ml air. 

4. Penelitian Tanaman Bajakah

Sebelum diluncurkan resmi kepada publik, penelitian tanaman ini dilakukan oleh tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya, yaitu Yazid, Aysa Aurealya Maharani, dan Anggina Rafitri. 

Awal mula penelitian berdasarkan penyataan salah satu siswa tersebut, Yazid yang mengatakan bahwa terdapat tanaman di Kalimantan Tengah yang mampu menyembuhkan sel kanker yang sering digunakan oleh keluarganya. 

Penelitian awal dengan uji coba pada laboratorium sekolah mereka. Uji coba dilanjutkan dengan uji sampel menggunakan dua ekor mencit atau tikus berwarna putih yang mana sudah disuntikkan zat pertumbuhan sel tumor atau kanker. 

Ketiga siswa SMA tersebut, memberikan obat penawar yang bebeda pada dua tikus tersebut, yaitu air bawang dayak dan air campuran Bajakah. Penelitian tersebut membuktikan pada objek sampel yang diujikan (tikus) yang telah diberikan ramuan air Bajakah berhasil menghilangkan sel tumor pada tikus tersebut.

Keberhasilan penelitian tersebut ditindaklanjuti dengan bekerja sama pada pihak laboratorium Universitas Lambung Mangkurat di Kalimantan Selatan dan membawa hasil penelitian tersebut pada ajang kompetensi nasional, yaitu Youth National Science Fair (YNSF) 2019 hingga rancah internasional, yaitu World Invention Olympic (WICO) di Korea Selatan.

5. Rencana di Masa Mendatang

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, hal ini menjadi tonggak sejarah yang penting dalam dunia medis. Namun, sayangnya pihak dari ketiga siswa SMA tersebut dan pihak sekolah belum memiliki rencana untuk memproduksi hasil temuan mereka.

Meskipun sudah banyak tawaran dari berbagai pihak agar bisa mendapatkan tanaman Bajakah tersebut. 

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews