NASA Sebut Tembakan Satelit India Bahayakan Astronaut di ISS

NASA Sebut Tembakan Satelit India Bahayakan Astronaut di ISS

Astronaut. (Foto: ilustrasi)

Jakarta - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkap penembakan satelit India telah menciptakan 400 keping puing orbital yang membahayakan astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Kepala NASA Jim Bridenstine mengungkap dalam pidatonya, lima hari setelah India menembak jatuh satelit yang mengorbit rendah, tidak semua bagian cukup untuk dilacak.

"Apa yang kami lacak sekarang yakni benda-benda yang cukup besar untuk dilacak, yakni sekitar 10 sentimeter (enam inci) atau lebih besar. Sekitar 60 buah telah dilacak," ujarnya.

Satelit India dihancurkan pada ketinggian yang relatif rendah yaitu 180 mil (300 kilometer), jauh di bawah ISS dan sebagian besar satelit di orbit.

Tetapi, Bridenstine mengungkap 24 dari kepingan itu berada di atas puncak Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

"Itu adalah hal yang mengerikan. Mengerikan untuk menciptakan sebuah peristiwa yang mengirimkan puing-puing di sebuah apogee yang melampaui Stasiun Luar Angkasa Internasional," lanjutnya.

"Kegiatan semacam itu tidak kompatibel dengan masa depan pesawat luar angkasa manusia."

"Itu tidak bisa diterima dan NASA harus sangat jelas tentang apa dampaknya bagi kita."

Militer AS melacak objek di luar angkasa untuk memprediksi risiko tabrakan dengan ISS dan satelit. Mereka saat ini melacak 23.000 objek yang lebih besar dari 10 sentimeter.

Itu termasuk sekitar 10.000 keping puing ruang, yang hampir 3.000 diciptakan oleh satu peristiwa yakni uji anti-satelit Cina pada 2007 pada 530 mil dari permukaan.

Bridenstine mengungkap sebagai hasil dari tes India, risiko tabrakan dengan ISS telah meningkat sebesar 44 persen selama 10 hari. Tetapi risiko akan hilang seiring waktu karena banyak puing akan terbakar saat memasuki atmosfer.

Sebelumnya, India menjatuhkan satelit yang ada pada orbit rendah Bumi (Low Earth Orbit), menggunakan misil anti-udara pada hari Rabu (28/3/2019) waktu setempat. Dengan adanya senjata anti-satelit ini, Perdana Menteri India Narenda Modi, mengklaim negaranya telah menjadi kekuatan ruang angkasa keempat dunia setelah Amerika Serikat, Rusia, dan Cina.

"India telah mencetak pencapaian baru hari ini, dan memasukkan namanya dalam daftar negara yang memiliki kekuatan luar angkasa," jelas Modi seperti dikutip Reuters.

Para peneliti India telah berhasil menembak jatuh satelit negara mereka yang sudah tidak berfungsi. Senjata anti satelit ini berhasil melakukan tembakan sejauh tiga ratus kilometer di langit yang terletak di orbit rendah Bumi. Senjata anti-satelit tersebut diluncurkan pada pukul 11 waktu setempat.

(*)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews