Gawat, Status Gunung Sinabung di Level Tertinggi

Gawat, Status Gunung Sinabung di Level Tertinggi

Seorang wanita menggendong anaknya menjauhi Gunung Sinabung. (foto: polmed.ac)

BATAMNEWS.CO.ID, Medan - Sebanyak 2.753 warga Desa Pancur dan Desa Pintu Besi, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, yang berada dalam radius 7 kilometer dari kawah Gunung Sinabung diungsikan ke tempat yang lebih aman di Kabanjahe.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Jhonson Tarigan yang dihubungi dari Medan, Sabtu (6/6/2015), mengatakan, evakuasi tersebut dilakukan karena meningkatnya status Gunung Sinabung dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).

Meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung tersebut dinilai sangat membahayakan bagi keselamatan penduduk.

Karena itu, Pemkab Karo melalui BPBD yang dibantu TNI, Polri, dan Satpol PP terpaksa harus memindahkan penduduk yang berada di lokasi membahayakan tersebut.

Para pengungsi itu diangkut ke lokasi yang lebih aman dengan menggunakan sejumlah truk milik TNI, Polri, dan Pemkab Karo.

"Saat ini, dua desa itu telah dikosongkan dan seluruh warganya dibawa ke lokasi penampungan seperti di Gereja Katolik, Kantor KNPI, GBKP Simpang Empat, dan Desa Simpang Enam Kabanjahe," ujarnya.

"Seluruh warga yang dipindahkan dari lokasi yang sering dilalui lintasan awan panas dan debu vulkanik dari Gunung Sinabung itu dalam keadaan aman, dan tidak ada yang mengalami sakit," kata Jhonson.

Sebelumnya, Badan Geologi menaikkan status Gunung Sinabung di Kabupaten Karo dari "Siaga" menjadi "Awas" yang merupakan tingkat tertinggi karena mengalami peningkatan aktivitas yang tajam.

Volume kubah lava Gunung Sinabung meningkat menjadi lebih dari tiga juta meter kubik dan dalam kondisi labil.

Kondisi itu menyebabkan Gunung Sinabung berpotensi mengeluarkan guguran kubah yang diikuti awan panas guguran ke arah selatan dan tenggara dengan jangkauan diperkirakan sejauh tujuh kilometer. Disebutkan, volume kubah lava juga meningkat menjadi lebih dari 3 juta meter kubik dan kondisinya labil.

Status gunung berapi tersebut dinaikkan ke tingkat tertinggi sebelum Selasa tengah malam, menurut juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho. Status itu menandakan sebuah letusan mungkin terjadi dalam beberapa hari.

Sutopo mengatakan peningkatan aktivitas gunung dalam dua hari terakhir membuatnya tidak stabil.

Gunung berapi tersebut tidak aktif selama empat abad sebelum aktif kembali bulan Agustus 2010, menewaskan dua orang dan memaksa 30.000 lainnya mengungsi. Sebuah letusan bulan Februari 2014 menewaskan 16 orang.

Tujuh desa dan satu dusun direkomendasikan untuk direlokasi yaitu Desa Sukameriah, Desa Bekerah, Desa Simacem, Desa Gurukinayan, Desa Kotatongsa, Desa Berastepu, Desa Gamber, dan Dusun Sibintun.

(her/rn)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews