Bisnis Apa yang Berpotensi di Tahun Babi Tanah?

Bisnis Apa yang Berpotensi di Tahun Babi Tanah?

Ilustrasi

Jakarta - Tahun 2018 sudah berakhir. Kini waktunya menyongsong 2019 dengan banyak harapan dan usaha baru. Pakar Fengsui Suhu Yo mengungkapkan ada sejumlah bisnis yang akan berlimpah cuan tahun ini. 

Berdasarkan kalender China, 2019 adalah tahun babi tanah. Kira-kira apa saja bisnis yang berpotensi meraup cuan itu? Berikut berita selengkapnya:

1. Bisnis Digital

Ahli Fengsui Suhu Yo mengungkapkan teknologi informasi dalam dunia bisnis sudah masuk pada era 2000-an. Banyak bidang bisnis yang berkembang sangat pesat dengan teknologi. 

"Coba kita lihat saja, masa valuasi Go-Jek lebih tinggi daripada Garuda Indonesia? Itu kan artinya teknologi sangat bagus," kata Suhu Yo dalam acara Blak-blakan detikcom, Selasa (1/1/2019).

Menurut dia saat ini yang sedang digemari adalah sektor kecil seperti konsumer. Dia menyebutkan dirinya pernah memprediksi krisis pada 1998, 2008, 2018, dan 2019 yang juga akan terimbas krisis karena gejolak pemilu. 

Dia menjelaskan Indonesia akan lolos dari krisis karena banyaknya rakyat. 

"Jadi apa yang diproduksikan itu pasti laku, contohnya tanam padi ya pasti laku. Pohon herbal dan diproduksi pasti laku, tidak pernah ada krisis," jelas dia.

Untuk masyarakat kecil diyakini tidak akan mengalami krisis. Justru yang krisis adalah orang besar. Misalnya pengusaha yang meminjam ke luar negeri menggunakan dolar AS kemudian ada selisih nilai tukar. 

"Untuk yang utang biasanya kan semua cari dolar AS. Harganya naik sekian perak saja kalau utangnya puluhan miliar ya habis banyak. Di sinilah kejatuhan orang-orang besar di 2019," imbuh dia.

2. Bagaimana Properti?

Misalnya, ahli Feng Shui Suhu Yo menjelaskan di tahun dengan unsur tanah ini akan sulit untuk sektor properti. 

"Di 2019 unsur tanah itu sulit. Tahun kemarin tanah tahun ini jug tanah. Dagang properti nggak ada yang bagus, dagang tanah juga," kata Suhu Yo dalam acara Blak-blakan detikcom, Selasa (1/1/2019).

Dia menjelaskan saat ini memang banyak orang yang bermain di sektor properti seperti orang ingin menjual tanah dengan harga di bawah nilai jual objek pajak (NJOP). Hal ini karena banyaknya orang yang membutuhkan uang namun tak terjangkau oleh bank. 

Apalagi kredit pemilik rumah (KPR) yang saat ini masih diwajibkan untuk mengenakan uang muka 30% atau 50% untuk setiap penarikan. Menurut dia dibutuhkan dukungan dari pemerintah untuk mengurangi kejenuhan. 

"Nggak usah jauh-jauh banyak perusahaan developer yang mengurangi tenaga marketing. Sampai 90%. Karena saya berkecimpung di sana. Dan juga banyak perusahaan properti yang tutup," jelas dia. 

Menurut dia tahun ini tingkat jenuh bisnis properti masih tinggi dan berpotensi mengalami kejatuhan. Sedangkan yang bisa bertahan adalah perumahan-perumahan kecil dengan harga di kisaran Rp 150 juta hingga Rp 300 juta.

"Itu kan memang dijual untuk orang yang belum punya rumah. Untuk orang investasi nggak bakalan lah," imbuhnya.

3. Shio yang Raup Cuan

Pakar fengsui, Suhu Yo mengatakan shio yang diprediksi mendapat untung ialah shio kerbau dan shio naga. Sementara shio macan, ular, serta kuda diperkirakan belum beruntung tahun ini.

"Macan, Ular, Kuda, tidak beruntung. Yang bagus Kerbau, Naga," kata Suhu Yo dalam blak-blakan kepada detikcom, Jumat (28/12/2018).

Sementara, kata Suhu Yo, bila dilihat dari kehidupan dalam ilmu tata fengsui, orang-orang dengan umur kisaran 28-36 tahun disarankan untuk mencoba peruntungan langsung menjadi pengusaha.

"Orang mau berkembang pada waktu umur 28-36. (Usia) 28-36 Kalau mau jadi pengusaha, jadi pengusaha. Dari 28-36 daripada kerja langsung aja kecimpung jadi pengusaha. Kalau sudah gagal ya biasa kalau jatuh naik lagi, Kalau sudah 36 susah jadi pengusaha," jelasnya.

Suhu Yo juga menjelaskan, di tahun babi tanah ini unsur-unsur yang diprediksi bakal positif ialah yang berhubungan dengan air.

"Kalau orang kan ada lima unsur. Ada tanah, kayu, besi, air, api. Dari lima unsur, tanah sendiri udah jelek. Belakang tanah apa? yang bisa naikkan tanah ya air. yang bisa berkembang ya pohon, kayu, hasil bumi, pertanian, itu bagus. Dilihat lagi dari unsur air, air itu butuh. Orang jual air isi ulang laku. Itu bisa jual galon aja Rp 5.000 perak untungnya gede banget," tuturnya.

(pkd)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews