Penyebab Prabowo Masih Sulit Kejar Jokowi Versi Survei

Penyebab Prabowo Masih Sulit Kejar Jokowi Versi Survei

Jokowi dan Prabowo

Jakarta - Tingkat elektabilitas Capres Jokowi dan Prabowo Subianto menjelang Pilpres 2019 berubah-ubah. Sejumlah lembaga beberapa kali melakukan survei untuk memotret tingkat elektabilitas kedua capres.

Berdasarkan survei Prabowo belum mampu mengejar Jokowi. Meski masa kampanye masih panjang, namun jika melihat hasil sejauh ini belum ada peningkatan cukup signifikan dari Prabowo. Apa sebenarnya penyebab Prabowo sulit menyalip Jokowi? Berikut ulasan dari lembaga survei Median:


1. Prabowo Belum Bisa Tangani Persoalan

Hasil survei Median yang dilakukan pada 4-16 November lalu, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf 47,7 persen. Sementara itu, capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi masih tertinggal dengan mendapat 35,5 persen.

Bukan kali ini saja elektabilitas Prabowo-Sandi kalah oleh Jokowi-Maruf. Hasil survei-survei sebelumnya juga pasangan tersebut belum bisa mengungguli capres-cawapres nomor urut 01.

Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun mengungkapkan penyebab elektabilitas Prabowo-Sandi tertinggal karena publik menganggap sang capres belum memiliki kompetensi yang cukup untuk menangani berbagai persoalan. "Kami berkesimpulan walaupun publik secara umum memiliki ganjalan dan ketidakpuasan terhadap Jokowi tapi pada saat bersamaan publik belum anggap Prabowo belum punya kompetensi yang cukup untuk menangani berbagai persoalan," katanya.


2. Gaya Komunikasi

Selain dinilai belum bisa menangani persoalan Indonesia, penyebab lain Prabowo-Sandi belum mampu menyalip elektabilitas Jokowi-Maruf masalah gaya komunikasi. Gaya komunikasi politik Prabowo dinilai terlalu keras dan ini tidak disukai publik. Hal ini menjadi faktor Prabowo dianggap masih tertinggal dari Jokowi.

"Ada problem gaya komunikasi politik. Jadi pada saat ditanyakan apa yang tidak disukai dari Prabowo jawabannya dianggap keras, cara komunikasi politik yang terlalu keras masih mendominasi," kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun.


3. Ambisius

Penilaian masyarakat terhadap Prabowo Subianto yang mempunyai sifat ambisius rupanya menjadi penyebab elektabilitas capres nomor urut 02 itu belum mampu mengejar Jokowi. Berdasarkan hasil survei Median menunjukkan jika 2,1 persen masyarakat tidak menyukai Prabowo lantaran ambisius.

Selain itu, kesendirian Prabowo juga menjadi alasan publik tidak menyukai mantan Danjen Kopassus itu. Dari hasil survei Median menyatakan 1,7 persen tidak suka dengan Prabowo karena tidak memiliki istri.

"Ada lima masalah besar yang tidak disukai dari Prabowo, di antaranya ambisius dan tidak punya istri," kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews