Review Film Liam dan Laila : Kesepian Gadis Minang

Review Film Liam dan Laila : Kesepian Gadis Minang

Film cover

Batam - Film kisah nyata tentang perjodohan Nirina Zubir bertajuk Liam dan Laila diputar pedana hari ini diseluruh studio XXI di Indonesia. Kisah ini berlatarkan budaya Minangkabau.

Film yang diproduksi oleh Mahakarya Pictures dan Dendi Reynando, Emil Bias menceritakan kisah gadis asal Minangkabau Laila (Nirina Zubir) yang terjalin kasih dengan lelaki memiliki perbedaan agama, negara dan budaya dengannya.  

Film yang disutradarai oleh Arief Malinmudo ini awalnya bercerita tentang kesendirian Laila. Diumurnya 31 tahun wanita berpendidikan tinggi ini terhubung dengan berbagai orang dari banyak negara melalui online shop. 

Dari kesendirian Laila tersebut bukanlah hal yang elok dilihat ditatanan budaya Minangkabau. Keluarga Laila bahkan mencemaskan kesendiriannya itu. 

Suatu ketika Laila terlibat diskusi dengan Liam (Jonatan Cerrada) yang sedang mencari kebenaran kasus besar di Prancis. Percakapan itu kemudian menghantarkan Liam dari Rouen, kota kecil di utara Perancis untuk berangkat ke Ranah Minang, sebuah negeri di wilayah Barat Indonesia.

Kecurigaan keluarga Laila muncul. Terkait tujuan kedatangan Liam ke Ranah Minang. Apalagi perkenalan mereka melalui media sosial. 

Kondisi itu cukup rumit. Membuat Jamil (David Chalik) paman Laila dan Pian (Praz Teguh) adik Laila mencari sesunguhnya kebenaran itu. 

Pencarian mereka terutama bagi Pian menjadi perjalanan unik yang tidak pernah terbayangkan olehnya. Apalagi bertemu dengan pihak kedutaan.

Lantas kedatangan Haris (Gilang Dirga) menjadi jawaban apa yang dialami Laila. 

(tan)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews