Kios Baru Pedagang di Pasar Induk Jodoh Digratiskan Sewa Tiga Bulan

Kios Baru Pedagang di Pasar Induk Jodoh Digratiskan Sewa Tiga Bulan

Kios-kios baru di Pasar Induk jodoh yang akan ditempati pedagang yang akan digusur di kawasan lama. Lokasi pasar induk lama akan direnovasi Pemko Batam. (Foto: Yogi ES/Batamnews)

Batam - Puluhan pedagang di Pasar Induk Jodoh akan direlokasi ke kios-kios baru yang sudah disediakan Pemerintah Kota Batam. Di sana juga sudah disediakan kios-kios. Lokasi tersebut digratiskan selama tiga bulan masa percobaan.

Satu kios berukuran 3x4 meter itu berada tepat di belakang deretan pedagang buah atau di samping kanan gedung Pasar Induk yang hampir roboh. Kios tersebut terdiri tiga deretan. Deretan paling depan sudah dipasang atap dan tembok di bagian kiri dan kanan. Begitu juga deretan ketiga. 

Sedangkan di lokasi tengah, deretan ini khusus untuk lapak pedagang yang menjual sayur dan lainnya. Amper listrik sudah terpasang di bagian tembok kios. Kios tersebut belum memiliki pintu. 

Namun, ada sekitar lima kios yang sudah dipasang rolling door. "Itu pedagang yang serius, mereka langsung renovasi," kata  Joni Masrul pengelola kios untuk relokasi PKL Pasar Induk Jodoh dibawah PT Usaha Jaya Karya Makmur kepada Batamnews.co.id, Rabu (29/8/2018).

Pengelola mengatakan, kios-kios tersebut setidaknya bisa direnovasi tambahan oleh pedagang.

Joni mengatakan, kios tersebut didirikan oleh PT Usaha Jaya Karya Makmur untuk membantu pemerintah menampung sementara pedagang yang akan direlokasi. "Tiga bulan kita gratiskan," katanya. 

Namun kata Joni yang digratiskan selama tiga bulan adalah sewa kios sedangkan untuk lampu, keamanan, kebersihan termasuk air tetap dibayar. "Nanti kalau normalnya disewakan Rp 1 juta rupiah satu bulan," katanya.

Kios tersebut khusus diberikan kepada pedagang kecil, pembayaran diminta per bulan. "Jadi kalau satu bulan satu juta kan jadi ringan," ujarnya.

Joni mengatakan, saat ini kios yang siap digunakan sebanyak 160 kios sedangkan targetnya 273 kios akan didirikan. "Saat ini nomor undian sudah diambil pedagang pasar induk 40 orang," katanya. 

Kalau dibandingkan sewa kios lain, ia mengatakan kios tersebut paling murah. Menurut Joni jika korban relokasi tidak mau untuk pindah ke kiosnya ia tidak memaksa silahkan cari kios yang lain. 

"Kita hanya membantu pemerintah, agar pembangunan pasar Induk berjalan lancar," katanya di ruangan pengelola pasar. 

Saat ini Joni mengaku sudah berkoordinasi dengan pemeritah. Bahkan pemerintah sudah memberikan data pedagang yang akan direlokasi kepada perusahaan pengelola kios. "Pemerintah berikan data sebanyak 68 kios yang akan direlokasi," katanya.

Meskipun yang direlokasi kios tersebut hanya 68 pedagang namun Joni tetap mendirikan 200 lebih kios. Gunanya agar bisa disewa juga bagi orang yang bukan korban relokasi. "Jadi nanti orang lain juga bisa sewa, kita prioritaskan korban relokasi dulu," katanya.

Ia juga berencana akan menjadika kawasan kios seluas tiga hektar itu pasar tradisional. "Sampai pasar induk selesai," katanya.

Puluhan pedagang tersebut terpaksa akan direlokasi, pasalnya pemerintah akan membangun kembali Pasar Induk yang sudah lama mati. Tempat relokasi berada tidak jauh dari Pasar Induk. 

Ratusan kios sudah disiapkan pemerintah bekerjasama dengan perusahaan PT Usaha Jaya Karya Makmur. Tempar relokasi beeada di kawasan Pasar Induk juga. Tepar berada dibagian kanan gedung pasar yang sudah mulai roboh.

Namun ketika dihubungi Kabid Tramtib Satpol PP Batam, Imam Tahori mengatakan, saat ini pihaknya sudah merapatkan teknis untuk penggusuran. "Kita sudah kasih peringatan terakhir sampai 28 Agustus kemaren" katanya.

 

Bisa dijadikan Pasar Tradisional Batam

Tempat relokasi pedagang Pasar Induk Jodoh Batam tidak hanya dijadikan pasar biasa. Namun, akan ditata menjadi pasar tradisional menyediakan semua kebutuhan, termasuk mengundang wisatawan.

Sebanyak 270 kios ukuran 3x4 meter dibangun di daerah Pasar Induk Jodoh, deretan kios itu akan menampung puluhan PKL yang akan direlokasi untuk sementera waktu. Sampai pasar induk selesai dibangun kembali. 

Lokasi ini tak hanya dijadikan tempat relokasi pedagang yang akan digusur dari tempat lama, namun juga akan digarap menjadi pasar tradisional.

Joni Masrul, koordinator pengelola kawasan dari PT Usaha Jaya Karya Makmur mengatakan, di kawasan pasar tersebut akan diisi pedagang aksesoris, parfum, salon, oleh-oleh batam, souvenir dan lain-lainnya. "Jadi nanti para wisata bus bus besar itu kita suruh berhenti disini," kata Joni. 

Ia melanjutkan, target penerapannya tergantung pemerintah. "Kami kapan pun siap, kayak mana hendak membangun kalau masih ada bangunan liar depan sana," katanya. 

Surat peringatan terakhir tanggal 28 kemarin, tetapi sampai sekarang belum ada eksekusi pemerintah. Jika bagian didepan sudah diratakan kita akan bikin gapura besar bertuliskan nama pasar ini. "Nanti kita bikin besar besar misalnya namanya pasar tradisional Kota Batam," ujarnya kepada Batamnews.co.id.

Menurut Joni, nasib pedagang di Pasar Induk Jodoh ini sangat beruntung karena sudah diberi relokasi yang bagus dengan sewa murah, "Kami siap menampung mereka," katanya. 

Sedangkan untuk lahan parkir sudah disediakan di bagian belakang pasar. Tidak hanya untuk parkir biasa, juga bisa dijadikan tempat bongkar muat barang. "Meskipun sementara, tetapi kita maksimalkan ini dengan baik sesuai rencana pemerintah menjadikan Kota Batam kota wisata," ujarnya. 

Ia melanjutkan, kontrak perusahaan dengan pemerintah untuk pasar ini selama 3 tahun, hingga renovasi Pasar Induk Jodoh selesai. "Jika renovasi pasar induk selesai, tergantung pedagang masing-masing apakah tetap disini atau pindah. Niat baik kita (perusahaan) untuk membantu pemerintah," katanya. 

Sedangkan untuk pihak lain yang ingin berjualan di kios tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pasar. "Kita akan tata sebaik mungkin," katanya. 

Saat ini, sudah ada 40 pedagang yang mengambil nomor undian untuk menempati kios yang sudah disediakan. Sedangkan dari data pemerintah totalnya 68 pedagang. "Undian sudah banyak yang ngambil tetapi yang meregistrasi ulang ke pengelola masih sedikit," katanya. 

Perusahaan juga memberikan aturan kepada pedagang. Kios tersebut seperti tidak boleh disewakan dan harus berjualan. "Jangan sampai nanti pedagang mengira kios ini untuk gudang, kalau itu terjadi kita akan berikan surat peringatan. Untuk tambahan di sini juga ada fasilitas musala," katanya.

(tan)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews