Disetop di 2016, Alfamart dan Indomaret Justru Makin Menjamur

Disetop di 2016, Alfamart dan Indomaret Justru Makin Menjamur

Alfamart dan Indomaret di Batam (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sejumlah gerai baru Alfamart dan Indomaret masih terus berdiri di Batam. 

Dari pantauan Batamnews.co.id, Senin (4/6/2018), di kawasan Bengkong bisnis waralaba ini semakin menjamur. Terutama di kawasan jalang Bengkong Harapan menuju Simpang Kuda Sungai Panas. 

Di kawasan ini jarak antara satu gerai dengan yang lain hanya beberapa meter. Bahkan bisnis ritel Alfamart dan Indomart saling bersebelahan. 

Selain itu, di kawasan ini juga Aj Mart yang sudah berada cukup lama tumbang dan digantikan dengan Alfamart, pada akhir tahun 2017 lalu. 

Begitu juga di kawasan Nagoya. Beberapa gerai baru terlihat dibuka. Beberapa bulan belakangan ini gerai Alfamart ikut mengisi tenant hotel baru tersebut. 

Pada akhir tahun 2016 lalu Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyetop perizinan pendirian gerai Alfamart dan Indomart. 

Ia khawatir sudah terlalu menjamur hingga ke pelosok perumahan. Dikhawatirkan akan membunuh Usaha Kecil Menengah (UKM) warga Batam.

Rudi juga mewanti-wanti kepada Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Batam, Gustian Riau agar tidak lagi mengeluarkan izin. Kalau ada izin yang masih diberikan maka hal tersebut menjadi tanggung jawab kepala BPM dan kinerjanya akan dievaluasi.

Ketika di hubungi Gustian Riau tidak ada di kantornya, Gedung Bersama Pemerintah Kota Batam, Batam Center. Begitu juga di ruangannya yang berada di Mal Pelayanan Publik. Bagian informasi mengatakan Gustian Riau jarang datang ke kantor sejak awal Ramadan. 

"Beliau sibuk ikut safari Ramadan," ujar salah seorang petugas kepada Batamnews.co.id.

Begitu juga ketika dihubungi melalui via telepon. Gustian tidak menjawab. Anak buah Gustian tidak bisa memberikan komentar terkait perizinan Alfamart dan Indomart ini. Karena tidak ada perintah dari Gustian riau. 

Dewan Koperasi Indonesia (Dekopindo) Kota Batam, Andi Bola mengatakan, kerap mendapat keluhan mengenai serbuan Alfamart dan Indomaret. Ia juga mempertanyakan meskipun tidak diizinkan lagi bisnis ritel ini tetap menjamur. 

"Masih banyak muncul sampai ke perumahan warga. Izinnya kok masih ada sampai sini, rata rata tempat ada," ujarnya yang juga sebagai Wakil Ketua UKM Kadin Kepri.

Selain itu Andi berharap, pemerintah peduli kepada UKM, sudahlah anggaran berkurang ritel ini juga mengancam. 

"Kalau ritel itu berapa orang aja yang punya kalau UKM?" katanya.

Bahkan melalui survei yang diadakan Andi, akibat berdirinya ritel tersebut membunuh sekitar 4 sampai 5 UKM kecil di sekitar.

(snw)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews