Nurdin Percepat Kerja Sama Digital Ekonomi dan Medical Ekonomi dengan Inggris

Nurdin Percepat Kerja Sama Digital Ekonomi dan Medical Ekonomi dengan Inggris

Gubernur Kepri Nurdin Basirun bertemu dengan Moazzam Malik, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste di Nongsa Digital Park, Batam, Rabu (30/5/2018)

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - Gubernur Kepri Nurdin Basirun bertemu dengan Moazzam Malik, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, di Nongsa Digital Park, Batam, Rabu (30/5/2018).

Nurdin berharap Inggris dapat berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan di Kepulauan Riau.

"Saya berharap Pak Dubes mendorong negaranya untuk dapat ikut berpartisipasi dalam dunia pendidikan di Indonesia, khususnya Kepri," kata Nurdin pada acara itu.

Nurdin berharap Tim Kedubes Inggris secepatnya mengurus perizinan tenaga pendidik untuk membangun lembaga pendidikan di Kepri.

"Kami akan bantu. Apalagi untuk pendidikan," kata Nurdin.

Nurdin senang karena yang akan dibangun di Kepri adalah Digital Ekonomi dan Medical Ekonomi. Nurdin berharap tahun ini sudah dimulai. Karena semua ini akan mendorong industri kesehatan, digital dan industri lainnya untuk lebih tumbuh kembang.

"Saya berharap anak-anak Kepri dididik menjadi entepreneur. Berperan dalam perkembangan digital dan medical ekonomi," ujar Nurdin.

Meski baru pertama kali menjejakkan kaki di Kepri, khususnya Batam, Moazzam yakin dengan potensi besar Negeri Segantang Lada ini.

"Pendidikan sangat penting bagi kita semua. Semoga anak-anak Indonesia khususnya Kepri mendapatkan pendidikan yang layak, hingga ke jenjang yang paling tinggi," kata Moazzam.

Moazzam menekankan pentingnya penguasaan Bahasa Inggris. Jika ilmu tinggi tetapi tidak dapat berkomunikasi akan sulit mempresentasikannya.

Moazzam mengatakan UK memiliki pendidikan tinggi yang baik. Dia mengilustrasikan kerja sama beberapa universitas di UK dengan Indonesia. Saat itu bahasa menjadi salah satu hambatan.

"Beberapa provinsi di Indonesia bekerjasama dengan perguruan tinggi di Inggris untuk saling membantu. Dan bahasa menjadi hambatan yang cukup besar," kata Moazzam.

Menurut Moazzam, jika Kepri ingin bersaing dengan Singapura dan Malaysia ataupun negara lainnya, bahasa Inggris menjadi kuncinya.

(kin)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews