Juarai Kontes Batik di Bintan, Model Asal Malaysia ini Berhak Tampil di Perancis

Juarai Kontes Batik di Bintan, Model Asal Malaysia ini Berhak Tampil di Perancis

Ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi Kepri, Noor Lizah Mohamed Taib bersama juara model batik.(Foto: Harry/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Bintan - Model Malaysia, Misel menjadi juara pertama dalam Ajang World Batik Model Competition 2017.

Kegiatan ini digelar Group Indonesian Street City (ISC) di Kawasan Pariwisata Terpadu PT SUN Resort, Batu Licin, Wacopek, Bintan, Kepulauan Riau dari 20-22 Oktober.

Gadis asal negeri jiran dengan nomor peserta 9 itu berhasil memboyong uang tunai ratusan juta rupiah. 

Bahkan dia dinobatkan sebagai ambasador batik karya Jin Qing yang akan dipentaskan di Perancis dan beberapa negara eropa lainnya.

Sedangkan model yang menduduki juara kedua adalah Carlos dengan nomor peserta 10 dari Hongkong. Lalu, juara ketiga diraih oleh model asal Austria dengan nomor peserta 2 yaitu Mika.

CEO PT SUN Resort, Sunny Sukardi mengatakan pegelaran lomba busana batik ini sudah dua kali digelarnya di Indonesia yaitu sejak 2016 sampai 2017 ini. 

Model yang berpartisipasi dalam ajang terus bertambah setiap tahunnya. Namun sayangnya, kali ini Indonesia sendiri tidak ikut ambil bagian.

"Kami ingin 2019 mendatang Indonesia ikut serta dalam ajang ini. Karena tahun depan dia berencana akan mendatangkan puluhan model dari seluruh dunia," ujar Sunny Sukardi kepada Batamnews.co.id, Minggu (22/10/2017) malam.

Model asal Malaysia menjadi juara pertama berturut-turut sejak kompetisi ini digelar. Keputusan ini bukan kehendaknya melainkan dari hasil penilaian dewan juri yang dihadirkan dari Korea, Indonesia dan Cina.

Menurut dia, Indonesia harus bisa ambil bagian dalam kompetisi ini di tahun depan. Sebab batik merupakan warisan budaya dari Indonesia sendiri. Bahkan warisan ini sudah diakui oleh Unesco, jadi model dari negara inilah yang harus bisa meraih juara tersebut.

"Bagi yang berhasil juarai kompetisi ini tidak hanya dapat uang tunai. Tetapi akan dijadikan ambasador busana batik yang akan dilombakan diberbagai negara, salah satunya di Prancis," katanya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi Kepri, Noor Lizah Mohamed Taib mengatakan sangat bangga dengan kepedulian Sunny Sukardi (CEO PT SUN Resort-red) terhadap batik. Karena telah berhasil mempromosikan batik ke mancanegara.

"Saya sangat senang dan bangga kepada Pak Sunny. Beliau tak hanya mempromosikan batik ke dunia. Tapi juga membuat kompetisi model busana batik bertaraf internasional," ujarnya.

Noor Lizah berharap kompetisi model batik berkelas dunia ini tidak hanya sekedar diikuti oleh model-model dari mancanegara saja. Tetapi putra dan putri Kepri juga bisa ambil bagian untuk mengikutinya.

"Saya juga menginginkan batik khas Melayu dari Kepri juga mewarnai pegelaran ini," tutupnya. 

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews