Jelang Eksekusi Duo Bali Nine

DPR: Situasi Genting, Laporan Intelijen Ada Ancaman!

DPR: Situasi Genting, Laporan Intelijen Ada Ancaman!

Pesawat Sukhoi milik TNI AU disiagakan. (foto:apaaja)

BATAMNEWS.CO.ID, Bali - Ternyata, alasan TNI menyiagakan pasukan elit dan pesawat tempur Sukhoi saat eksekusi terpidana mati Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, bukan sekadar unjuk kekuatan saja. Laporan intelijen menunjukkan adanya ancaman.

Selain telah menyiagakan pesawat tempur canggih, Sukhoi, F-16, dan CN235, TNI juga menyiagakan sejumlah alat tempur berat seperti dua panser Anoa di Lanud Ngurah Rai, Bali.

Tak cuma itu, Kodam IX Udayana juga menyiagakan pasukan Raider dan Kaveleri. Sementara Polda Bali mengerahkan dua mobil Baracuda, serta berbagai kendaraan penunjang lainnya, plus personel bersenjata lengkap.

Penyiagaan alat tempur ini menyusul meningkatnya eskalasi ancaman Australia yang tak terima dua warganya dieksekusi mati. Tak cuma itu, sejumlah kapal perang juga masih disiagakan di perairan sekitar Pulau Nusakambangan, tempat eksekusi Bali Nine dan delapan terpidana mati lainnya.

"Pengerahan alat tempur ini tentunya berdasarkan data intelijen, kondisi saat ini memang perlu mengerahkan berbagai peralatan yang ada. Ini semua untuk menjaga martabat bangsa,” jelas Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Putu Sudiartana.

Dia menjelaskan, pemerintah tak mungkin sembarangan peralatan tempur, bila kondisinya tak genting. "Indonesia tidak terpengaruh oleh diplomasi yang merongrong kedaulatan bangsa," tandasnya.

Panglima TNI, Jenderal Moeldoko juga telah menggerakkan pasukan elit ke Lapas Nusakambangan dan sekitarnya. Menurutnya, pergerakan pasukan itu untuk mengamankan hal-hal di luar dugaan, karena adanya potensi gangguan dari pihak luar.

"Rekan-rekan polisi melakukan pengamanan standar, untuk mengantisipasi hal-hal di luar standar, TNI juga ikut mengamankan. Anak-anak sudah masuk, baik yang terbuka, maupun yang tertutup,” ujarnya usai Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Selasa (3/3/2015).

Jenderal Moeldoko mengatakan, kehadiran pasukan elit TNI di Lapas Nusakambangan untuk menjaga kedaulatan NKRI. "Kalau sudah menganggu kedaulatan negara, TNI turun dan kami telah siap," tegasnya.

(ind/bbs/mdk)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews