Berwajah Bening, Hakim di Sulawesi Ini Cantik Sekali

Berwajah Bening, Hakim di Sulawesi Ini Cantik Sekali

detik.com

DI balik toga hakim berwarna gelap hitam dan merah, tersembul wajah putih bening milik Jumiati Alim. Berusia 29 tahun, perempuan ini bukan sedang berakting sebagai hakim untuk senetron. Tetapi ia memang benar-benar seorang hakim yang nyata, bertugas di Pengadilan Negeri Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Soal parasnya, walau boleh jadi penilaian bisa relatif menurut sudut pandang masing-masing, pastinya ia adalah mantan foto-model di masa masih duduk di SMA Negeri 1 Makassar sekitar tahun 2002-2005.

Alumni Fakultas Hukum Unhas ini menjadi hakim sejak September  2014 lalu. Ia ditempatkan di Jeneponto -- sekitar 90 kilometer dari Makassar-- setelah  diterima oleh Mahkamah Agung sebagai calon hakim di Depok, Jawa Barat.

Hakim bening yang akrab disapa Mimi ini bercerita tentang banyak hal dengan detikcom, Sabtu (15/4/2017). Ia mengatakan profesi yang dijalaninya saat ini penuh suka dan duka. Seperti ketika menjadi pengadil perkara pemerkosaan yang menimpa perempuan di bawah umur.

Di satu sisi, sebagai sesama perempuan ia sangat membenci perbuatan dan pelakunya, namun di sisi lain ia harus profesional sebagai hakim.

"Yang paling sedih saat mengadili kasus pemerkosaan pada anak perempuan, anak itu masih harus punya masa depan, tapi sebagai hakim, saya harus pisahkan perasaan kita sesama perempuan," ujar Mimi.

Putri bungsu mantan Hakim Konstitusi Dr. Muhammad Alim dan Rospati ini juga menuturkan banyaknya kasus yang melibatkan perempuan di daerah penugasannya. Kasus yang marak terjadi di Jeneponto menurut Mimi adalah kasus perkelahian sesama perempuan.

"Banyak terjadi kasus perkelahian sesama perempuan, mereka tidak mau didamaikan, akhirnya saling lapor dan sama-sama masuk penjara, belakangan baru menyesal," tutur Mimi.

Yang membahagiakan bagi Mimi, dengan bertugas di daerah, ia merasa memiliki tambahan keluarga baru, baik di lingkungan kantor maupun di luar kantor, yang sangat menjunjung nilai-nilai welas asih dan saling menghormati satu sama lain.

Bila sedang libur dari dinasnya sebagai hakim, Mimi yang masih berstatus single ini selalu menyempatkan diri untuk pulang ke rumah orangtuanya di daerah Daya, Makassar.

Jabatan ayahnya sebagai hakim konstitusi tidak pernah dimanfaatkan untuk memilih dinas yang dekat dengan keluarganya.

"Bagi saya tugas di mana pun tidak jadi masalah, harus dijalankan dengan ikhlas dan profesional. Selama itu untuk mengabdi bagi bangsa," kata Mimi. ***

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews