Padang Sidimpuan Diterjang Air Bah, Puluhan Rumah Hancur, 5 Orang Tewas

Padang Sidimpuan Diterjang Air Bah, Puluhan Rumah Hancur, 5 Orang Tewas

Petugas membantu membersihkan Kota Padang Sidimpuan setelah diterjang banjir bandang. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Sidempuan - Lima orang dilaporkan tewas akibat banjir bandang di Kota Padang Sidimpuan, Sumatera Utara, pada Minggu malam, 26 Maret 2017.

Empat korban tewas ialah warga Lingkungan III, Kelurahan Lubuk Raya, Kecamatan Padang Sidimpuan Hutaimbaru. Mereka, antara lain, Syahriana Situmorang (45 tahun), Rofiah Sarumpaet (8 tahun), Sakinah Sarumpaet (10 tahun), dan Saykum Sarumpaet (48 tahun). Seorang lagi, Bahar Efendi Panggabean (55), warga Lingkungan I Sitataring, Kelurahan Batang Ayumi Julu, Kecamatan Padang Sidimpuan Utara.

Polisi melaporkan, selain lima korban tewas, ada empat warga terluka akibat bencana air bah itu. Sebanyak 33 unit rumah hancur, 17 rumah rusak, dan 7 unit kendaraan bermotor hanyut.

Menurut Kepala Satuan Reserses Kriminal Kepolisian Resor Kota Padang Sidempuan, Ajun Komisaris Polisi Zul Efendi, banjir bandang itu terjadi hujan deras di kawasan Tapanuli Bagian Selatan, Sumatera Utara, pada Minggu siang.

Saat malam, warga yang tinggal di bantaran Sungai Batang Ayumi, Kota Padang Sidimpuan, mendadak panik. Air naik disertai lumpur dan material kayu bersama air menyapu bangunan rumah warga.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, sebanyak 400 orang mengungsi ke kelurahan atau kecamatan tetangga yang tak terdampak banjir bandang itu.

Sedikitnya enam kecamatan yang terdampak, antara lain, Padang Sidempuan Utara, Padang Sidimpuan Selatan, Padang Sidimpuan Tenggara, Padang Sidimpuan Hutaimbaru, Padang Sidimpuan Batunadua, dan Padang Sidimpuan Angkola Julu.

BPBD juga melaporkan, ratusan murid SD Negeri 22 Kantin Lombang yang berlokasi di Kecamatan Padang Sidimpuan diliburkan karena gedung sekolah rusak dan tertimbun lumpur.

Aktivitas warga di Padang Sidimpuan lumpuh akibat bencana itu. Jalanan dan rumah-rumah warga dipenuhi lumpur dan sejumlah material, seperti kayu, pohon, dan sampah, yang terbawa arus banjir bandang dari hulu.

Empat ratus personel polisi dan petugas BPBD dikerahkan untuk membersihkan jalanan dan rumah warga. Proses pembersihan dibantu dua unit alat berat, lima truk, dan tiga mobil pemadam kebakaran. Soalnya petugas kesulitan membersihkan material banjir itu kalau dengan cara manual.

Banjir bandang itu dipicu hujan deras sehingga meluapkan air Sungai Batang Ayumi lalu menyapu rumah-rumah di pinggiran sungai pada pada Minggu malam. Warga panik karena air tiba-tiba naik disertai lumpur dan material kayu lalu menerjang rumah-rumah mereka.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews