Skandal Suap di Korea Selatan

Akhirnya Park Didepak dari Kursi Kepresidenan

Akhirnya Park Didepak dari Kursi Kepresidenan

Rakyat bergembira setelah mendengar Mahkamah Konstitusi Korea Selatan mendepak President Park Geun Hye. (REUTERS)

BATAMNEWS.CO.ID, Seoul - Mahkamah Konstitusi Korea Selatan memutuskan mengabulkan permintan parlemen yang memakzulkan Presiden Park Geun-hye pada Jumat (10/3/2017). Park didepak dari kantor kepresidenan terkait skandal korupsi yang melibatkan perusahaan-perusahaan besar di sana, termasuk Samsung dan Lotte.

Park adalah pemimpin yang terpilih secara demokratis pertama Korea Selatan yang dipaksa meninggalkan kursi kepresidenannya. Setelah putusan ini, presiden baru akan dipilih pada 60 hari mendatang.

Delapan hakim di Mahkamah Konstitusi yang menyidangkan perkara pemakzulan Park, sepakat dengan suara bulat mengabulkan permintaan parlemen.

"Presiden melakukan pelanggaran berat terhadap hukum dan konstitusi. Apa yang dia lakukan memiliki efek negatif yang parah, dan kami percaya bahwa mengusirnya dari kantor --kepresidenan-- akan membawa manfaat yang lebih baik," kata Hakim Ketua Lee Jung Mi dalam putusannya pada Jumat itu.

"Dengan suara bulat, kami mengumumkan menegakkan impeachment, dan Park Geun Hye dikeluarkan. Kita semua setuju bahwa ini adalah masalah menjaga konstitusi, dan karena itu, tidak ada pilihan lain selain untuk memutuskan vonis ini."

Kendati sudah diputuskan agar hengkan dari kantor presiden. Park, belum meninggalkan rumah dinas kepresidenan, yang dikenal dengan sebutan Blue House. "Park tidak meninggalkan Blue House hari ini," kata juru bicara Blue House Kim Dong Jo setelah putusan diumumkan.

Disebutkan, setelah meninggalkan Blue House, Park akan menempati kediaman pribadinya di  lingkungan yang disebut Samseong-dong di distrik Gangnam.

Dipercaya, keputusan Mahkamah Konstitusi akan menyelamatkan negara dari skandal besar di Korea Selatan. Kasus ini membuat penduduk Koresl kecewa. Jutaan rakyat turun ke jalan selama berbulan-bulan.

Sejauh ini, Kejaksaan Korea Selatan sudah mendakwa sebanyak 40 orang terlibat dalam perkara ini, termasuk  Lee Jay Yong, pewaris Samsung Electronics.

Menurut Jaksa, Park berkolusi dengan sahabatnya Choi Soon Sil untuk mengambil suap dari sejumlah konglomerat di Korea Selatan.  Bahkan, Park dituding membuka akses rahasia negara kepada Choi.

Park sudah meminta maaf beberapa kali pada skandal ini. Namun pada keterangan tertulisnya untuk pengadilan, pada Februari lalu, Park menepis semua tuduhan itu.

Saat ini, ribuan pendukung Park berkumpul  di dekat Blue House, sementara mereka yang menentang Park di Gwanghwamun Square. Polisi meningkatkan penjagaan keamanan di dekat pengadilan dan mengerahkan lebih 21 ribu petugas untuk menjaga gedung-gedung pemerintah di daerah. ***

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews