Kadispar Guntur Sakti: Kepri Itu Spirit, Tinggal Bagaimana Mengkampanyekan

Kadispar Guntur Sakti: Kepri Itu Spirit, Tinggal Bagaimana Mengkampanyekan

Peserta Uji Publik Branding dan Sosialisasi Brand Destinasi Kepri, di Hotel Harris, Batam, Jumat (12/8/2016). (foto: isk/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti menyampaikan betapa pentingkan memperkenalkan suatu brand terhadap dunia luar. Guntur mengatakan sebagus-bagusnya banding tanpa brand activity ibarat penyanyi tidak pernah tampil di panggung.

"Kepri itu spirit, tinggal bagaimana Mengkampanyekan," ujar Guntur Sakti pada acara kegiatan Kementerian Pariwisata dalam melakukan Uji Publik Branding dan Sosialisasi Brand Destinasi Kepri, di Hotel Harris, Batam, Jumat (12/8/2016).

Menurutnya, di antara 10 provinsi kepulauan yang ada di Indonesia, Kepri memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri. Salah satunya adalah enam pintu masuk atau Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) yang dimiliki provinsi ini di Pulau Batam, Bintan, dan Karimun.

"Keunggulan cross border tourism itulah yang menjadikan Kepri sebagai pintu masuk terbesar ketiga di Indonesia," ucap Guntur.

Kata Guntur, tercatat 40 persen wisatawan mancanegara (wisman) masuk melalui Jakarta, 30 persen Bali, dan 20 persen Batam. Kemudian 10 persen sisanya tersebar di pintu masuk lain selain ketiga kota tersebut.

Ia menambahkan, keunikan Kepri lainnya adalah persoalan nama, Guntur pun bertekad dalam konteks domestik masyarakat benar-benar mengenal Kepri sebagai sebuah unggulan destinasi pariwisata.

"Saya ingin semua orang bisa persis melafalkan Kepri. Penyebutan nama Kepulauan Riau harus dibiasakan dan dikemas dengan kata Kepri," kata Guntur menambahkan.

Kata Guntur, bila Kementerian Pariwisata melihat nama Riau Islands memiliki kekuatan dalam memasarkan kepariwisataan Kepri di mancanegara, maka tak ada salahnya brand tersebut digunakan di luar. Terminologi yang sama dengan penggunaan brand Wonderful Indonesia untuk promosi di mancanegara dan Pesona Indonesia untuk pasar domestik.

Diskusi yang digelar Kementerian Pariwisata tersebut mengundang mahasiswa di Batam. Tampak hadir puluhan mahasiswa dari Politeknik, Ibnu Sina dan Putra Batam.

(isk)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews