3 Importir Diduga Lakukan Kartel Hingga Harga Daging Mahal di Batam, Ini Datanya

 3 Importir Diduga Lakukan Kartel Hingga Harga Daging Mahal di Batam, Ini Datanya

Ilustrasi. (foto:ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Lukman Sungkar, Ketua KPPU wilayah Batam menyebutkan pihaknya siap apabila dipanggil Polda Kepri untuk membeberkan data dan melakukan diskusi terkait dugaan kartel daging di Batam.

"Nanti kita diskusikan dengan mereka (Polda Kepri)," ujar Lukman Sungkar dikonfirmasi, Senin (27/6/2016) malam.

Menanggapi pernyataan Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian bahwa tidak ditemukannya daging asal India yang beredar di Batam, Lukman menjawab dengan tegas.  

"Dari mana tim mereka (Polda Kepri) tahu kalau itu daging dari Australia? Emang ada capnya? Tim dari KP2K saja tidak bisa membedakan," kata Lukman.

Sebelumnya, saat acara buka bersama KPPU bersama Media, Lukman Sungkar membeberkan data terkait dugaan kartel daging di Batam. Pemasok daging dikuasai tiga perusahaan.

"Di Batam, pemasok daging dikuasai oleh tiga perusahaan," ujar Lukman saat acara buka bersama di Jiss Hotel, Harbour Bay belum lama ini.

Lukman mengatakan, selain daging asal Autralia, daging asal India juga banyak beredar di Batam. Selain itu, 80 persen daging yang masuk ke Batam diduga ilegal.

"Diduga daging asal India ini mulai banyak beredar di Batam," kata Lukman.

Informasi yang diperoleh Batamnews.co.id, dari lima importir yang memperoleh izin impor daging beku dari Kementerian Perdagangan tahun 2015, hanya tiga importir yang melaksanakan pendistribusian di Batam periode April sampai dengan Juni 2015. Ratusan ton daging impor beku itu masuk dari Australia dan Malaysia.

Ketiga importir tersebut, diantaranya PT Kharisma Karya Kartika dan PT Dewi Kartika Inti yang memasukkan daging beku dari Australia. Sementara, PT Batam Frozen Food memasukan daging dari Malaysia. Selain itu ada juga importir PT Dewi Niaga.

Izin impor PT Kharisma Karya Kartika, untuk impor barang diantaranya manufacturing meat (trimming 65 sd 95cl, disnewed minced beef, dicedblock, beef) jumlah 70 ton, daging tanpa tulang biribiri beku jumlah 10 ton, potongan daging lainnya bertulang biri-biri beku jumlah 7 ton, karkas dan setengah karkas biri-biri beku 3 ton.

PT Dewi Kartika Inti dengan impor barang manufacturing meat (trimming 65 sd 95cl, disnewed minced beef, dicedblock, beef) jumlah 70 ton, karkas bebek utuh beku 15 ton.

Sedangkan, PT Batam Frozen Food dengan uraian barang diantaranya daging sapi prime cut boneless beku jumlah 1 ton, manufacturing meat (trimming 65 sd 95cl, disnewed minced beef, dicedblock, beef) jumlah 60 ton, daging sapi fancy meat 10 ton, daging tanpa tulang biri-biri beku 5 ton. Sehingga jumlah total keseluruhan impor 275 ton.

(isk)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews