Presiden Jokowi "Dikeroyok" Sejumlah Mafia

Presiden Jokowi "Dikeroyok" Sejumlah Mafia

Sejumlah Presiden BEM mahasiswa usai menemui Presiden Jokowi. (Foto: Kompas)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi menyampaikan kritiknya atas kerja yang lamban dari pemerintah dalam memperbaiki perekonomian dan juga soal revolusi mental Presiden Joko Widodo, Senin (18/5/2015) malam. Menjawab kritik itu, Jokowi pun menumpahkan pengalamannya menjadi Presiden, yang harus menghadapi mafia di segala sisi.

"Kami menyampaikan pula persoalan revolusi mental, birokrasi. Saat ini seolah Presiden tidak bertanggung jawab atas pemikiran revolusi mental itu," ujar Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Andi Aulia Rahman seusai pertemuan.

Mendengar kritik itu, lanjut Andi, Jokowi justru mengungkapkan curahan hatinya selama menjadi Presiden. Mengutip perkataan Jokowi, Andi menceritakan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu tengah menghadapi dilema.

"Presiden dengan ngeluh (mengatakan) bahwa dia masuk ke pemerintahan, tidak ada satu pun bidang yang tidak ada mafianya," ucap Andi.

Presiden Jokowi mengaku butuh waktu untuk memperbaiki semua kekacauan yang ada. Namun, menurut Andi, sebagai Presiden, Jokowi seharusnya berpikir cepat dan mengambil langkah taktis.

"Saya belum puas dengan penjelasan-penjelasannya," ucap dia.

Andi mengkritik, Jokowi boleh saja mahir dalam menjelaskan cita-citanya secara garis beras. Namun, ketika ditanya mengenai konsep, Jokowi tak menguasainya. Demikian pula dengan isu-isu lain yang dikesampingkan oleh Jokowi, seperti isu hukum dan politik.

Hal lain yang disinggung dalam pertemuan pimpinan BEM dan Jokowi adalah kenaikan harga bahan bakar minyak, peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mewajibkan masa belajar lima tahun di perguruan tinggi, hingga persoalan kasus HAM, seperti Tragedi Trisakti.

Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti Muhammad Puri Andamas menambahkan, pihaknya cukup puas dengan komitmen Presiden Jokowi untuk segera menindaklanjuti perkara HAM.

"Hari ini ada titik terang kasus HAM karena semua rekomendasi yang kami sampaikan dari Trisakti dan Atmajaya diterima. Beliau janji untuk mem-follow up minggu depan," ujar Puri.

Dalam pertemuan itu, perwakilan BEM datang dari UI, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjajaran, Universitas Trisakti, Universitas Atmajaya, dan Universitas Parahyangan.

Sumber: Kompas.com

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews