Sekuriti Sekolah Tabgha Diskriminasi Warga Saat Atur Lalu Lintas, Kapolresta Barelang Turunkan Anggota

Sekuriti Sekolah Tabgha Diskriminasi Warga Saat Atur Lalu Lintas, Kapolresta Barelang Turunkan Anggota

Dua satpam atau sekuriti diduga selain mendiskriminasi pengguna jalan juga melancarkan mengintimidasi, disertai membentak hingga memukul kendaraan. (Reza)

Batam, Batamnews - Arogansi pihak keamanan Yayasan Sekolah Kristen Tabgha di Centre Park, Batam Kota, tengah jadi sorotan. Dua satpam atau sekuriti diduga selain mendiskriminasi pengguna jalan juga mengintimidasi, disertai membentak hingga memukul kendaraan.

Pada saat itu, sekuriti tersebut kesal setelah diprotes soal aturannya yang lebih mementingkan setiap kendaraan yang hendak ke Tabqha. Sementara itu, para pengendara dan warga lain terkesan diabaikan.

"Bod*h," ujar seorang sekuriti kepada seorang pengendara mobil, Rabu (12/10/2022) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Padahal ketika itu warga pemilik kendaraan sedang juga sedang mengantar anak sekolah.

Parahnya, sekuriti tersebut mendahulukan berapa kendaraan ke Tabqha dan menyetop kendaraan yang arah ke jalan raya Dutamas dan SD N 007 Batam Kota. Kondisi ini juga kerap dikeluhkan warga Centre Park sendiri.

"Mereka memang tidak ada ramah-ramahnya, kita mau kerja juga dipersulit," ujar seorang warga Centre Park kepada Batamnews.

Pada saat itu terlihat sekuriti menyetop kendaraan lainnya dan mendahulukan kendaraan menuju Sekolah Tabgha, sementara pemilik kendaraan lain, di saat bersamaan, juga ingin masuk ke SD Negeri 007 Batam Kota yang berseberangan dengan Tabqha , justru disetop.

"Sebenarnya yang bikin macet kan mereka (Tabqha), kok malah bentak-bentak orang," ujar warga tersebut.   

Tak terima ditegur, pihak sekuriti Tabqha lalu mengintimitasi warga tersebut. Video tersebut viral dan sangat disayangkan warganet. Apalagi arogansi yang ditunjukkan sekuriti.

"Tidak ada kewenangan sekuriti swasta mengatur lalu lintas, apakah tugas polisi lalu lintas bisa diserahkan ke sekuriti, lantas kalau terjadi kecelakaan saat pengaturan yang tak sesuai prosedur, siapa yang bertanggungjawab?" ujar warga yang menjadi korban tersebut.

Halaman selanjutnya.. 

 

Pihak Tabqha Bakal Bina Sekuriti Lebih Humanis

Menanggapi itu, Kepala Sekretariat Gereja  Tabqha, George Rudi mengakui sekuritinya perlu pembinaan terkait arogansi dan intimidasi yang dilakukan.

"Benar itu sekuriti Tabqha, tapi tujuan kami agar sekuriti membantu mengurai kemacetan," ujar pria yang disapa Rudi tersebut. Rudi pun mengatakan sudah memanggil dua sekuriti tersebut.

"Tindakan arogannya tidak tepat, kami sudah memanggil mereka untuk dibina dan mengklarifikasi," katanya.

Pihak Tabqha juga menuturkan, akan memberikan pelatihan-pelatihan kembali terhadap sekuriti-sekuritinya di kawasan tersebut agar lebih humanis.

Wakil Gembala Gereja Tabqha, pendeta Steven Lin mengungkapkan, di daerah tersebut, simpang hendak masuk Sekolah Tabqha dan SD N 007 Batam Kota itu memang kerap macet.

Ke depan, pihaknya akan mengatur jam masuk sekolah agar warga yang hendak ke Tabqha juga tak menjadi pemicu kemacetan.

"Dari jauh-jauh hari kita sudah koordinasi terhadap sekolah lainnya, agak jam masuk sekolah diatur bergantian supaya tak terjadi kemacetan," kata Steven.

Halaman selanjutnya..

 

Respon Kapolresta Barelang 

Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto mengatakan pasca video yang viral itu pihaknya telah menurunkan anggota Satuan Lalulintas ke lokasi tersebut.

Selain anggota juga melakukan imbauan terhadap petugas sekuriti yang berjaga. "Sudah kita turunkan anggota sebagai tindak lanjut dari kita, dan juga pihak sekuriti kita lakukan imbauan," ucapnya.

Tampak petugas kepolisian mengingatkan agar sekuriti dalam melaksanakan tugas tidak melakukan hal yang demikian, apalagi dalam membantu mengatur lalu lintas.

Halaman selanjutanya...

 

Sekuriti Tak Berhak Atur Lalu Lintas

Mantan anggota DPRD Batam dan Kepri, Ruslan Kasbulatov menyayangkan tindakan diskriminasi sekuriti Tabqha terhadap pengguna jalan, apalagi disertai intimidasi dan bentakan. 

Ia mengatakan, sekuriti tidak bertugas mengatur jalan raya atau arus lalu lintas, karena kewenangan sekuriti sudah diatur sebagai pihak keamanan lingkungan atau kompleks. 

"Bagi yang dirugikan bisa lapor ke polisi, karena bukan kewenangan sekuriti mengatur lalu lintas," ujar Ruslan. Ia menyampaikan, harusnya polisi memproses sekuriti dan membina sekuriti tersebut agar tidak melakukan yang bukan kewenangannya. 

Pasalnya, apabila terjadi kesalahan akibat tidak ada wawasan yang mumpuni mengatur lalu lintas, hingga terjadi kecelakaan, siapa yang yang hendak disalahkan. 

"Bukan kewenangan mereka, sejak kapan sekuriti mengatur lalu lintas," ujar Ruslan Kasbulatov.  


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews