Makin Memanas, Ukraina Latih Warga Sipil Hadapi Serangan Rusia

Makin Memanas, Ukraina Latih Warga Sipil Hadapi Serangan Rusia

Tentara Rusia terlihat di sebelah pengangkut personel lapis baja BTR-82 selama pelatihan di jajaran Kuzminsky di wilayah Rostov selatan Rusia. (Foto: Reuters)

Washington - Konflik Rusia dengan Ukraina membawa Eropa ke ambang ancaman keamanan paling serius sejak Perang Dingin.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell, menyuarakan harapan akan solusi diplomatik untuk konflik kedua negara.

Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, Borrell mengatakan mereka berdua memiliki keprihatinan serius atas situasi di perbatasan negara bekas Soviet itu.

“Tidak ada yang bertindak untuk menempatkan 140.000 tentara bersenjata lengkap di perbatasan suatu negara tanpa menggambarkan ancaman serius dan mereka di sana bukan untuk minum teh," kata Borrell dilansir AFP, Selasa (8/2/2022).

Blinken membantah sikap Washington bahwa situasinya mengkhawatirkan dengan mengatakan "Ini bukan keadaan darurat. Ini fakta".

AS dan Uni Eropa, keduanya mengancam akan membalas dengan menjatuhkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya jika Presiden Rusia Vladimir Putin mengejar rencananya untuk melakukan agresi terhadap Ukraina.

Namun demikian, Blinken dan Borrell bersikeras bahwa diplomasi masih merupakan solusi utuh untuk membawa jalan buntu ke solusi damai.

"Kami percaya jalan keluar diplomatik dari krisis masih mungkin. Kami berharap yang terbaik tetapi kami siap untuk yang terburuk," kata Borrell. 

Sipil Dilatih Perang

 

Pasukan Ukraina di bawah struktur "pertahanan teritorial" mengadakan pelatihan militer untuk warga sipil sebagai persiapan kemungkinan serangan Rusia di tengah meningkatnya ketegangan.

Pelatihan di ibukota Kyiv ini diikuti lebih dari 100 warga sipil, personel militer, dan pasukan cadangan. Demikian dilaporkan Anadolu.

Sebagai langkah perekrutan massal tentara sukarelawan, pelatihan dilakukan oleh Legiun Ukraina yang merupakan sebuah badan pelatihan militer bagi penduduk sipil.

Pertahanan teritorial Ukraina adalah sistem nasional, militer, dan tindakan khusus yang dilakukan di seluruh negeri pada masa damai untuk mempersiapkan negara menghadapi segala kemungkinan ancaman militer.

Berdasarkan kebijakan otoritas Ukraina yang mulai berlaku 1 Januari, jumlah permanen Pasukan Pertahanan Teritorial di masa damai akan menjadi 10.000 personel karir, dengan tambahan 120.000 pasukan cadangan sipil untuk direkrut dan dilatih.

Todal tentara sukarelawan akan terdiri lebih dari 130.000 orang, termasuk pasukan cadangan.

Komponen utama formasi sukarelawan termasuk mereka yang bertugas di jajaran Angkatan Bersenjata Ukraina atau di formasi militer dan lembaga penegak hukum lainnya.

Mereka yang tidak memenuhi syarat, ditolak menjadi sukarelawan.

Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina dilaporkan akan memiliki lebih dari 20 brigade, satu per wilayah, yang akan menyatukan lebih dari 150 batalyon.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews