Transportasi Hingga Listrik di Kepri Sumbang Inflasi April 2021

Transportasi Hingga Listrik di Kepri Sumbang Inflasi April 2021

Ilustrasi.

Tanjungpinang, Batamnews - Kenaikan indeks kelompok transportasi 0,68 persen menjadi penyumbang terbesar inflasi di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan April 2021 yang sebesar 0,09 persen. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri Agus Sudibyo menyebutkan selain itu, ada enam indeks kelompok lainnya yang turut menyumbang inflasi di daerah, antara lain kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik sebesar 0,47 persen. 

"Ada juga kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik sebesar 0,26 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran naik sebesar 0,16 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 0,12 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik sebesar 0,07 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya naik sebesar 0,03 persen," kata Agus melalui keterangan virtual di Tanjungpinang, Senin (3/5/2021). 

Sebaliknya tambah Agus, ada dua indeks kelompok mengalami penurunan, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau turun sebesar 0,24 persen, dan kelompok kesehatan turun sebesar 0,01 persen. 

Ia juga menyampaikan jika tingkat inflasi April 2021 sebesar 0,09 persen, lebih tinggi dibandingkan inflasi yang terjadi di April 2020 yaitu sebesar 0,04 persen. 

Kemudian tingkat inflasi Januari-April 2021 sebesar 0,09 persen, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun 2020 yaitu sebesar -0,34 persen. 

"Dari dua kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kepri tercatat Kota Batam mengalami inflasi sebesar 0,15 persen, sedangkan Kota Tanjungpinang mengalami deflasi sebesar 0,36 persen," jelasnya. 

Lebih lanjut kata Agus, dari 370 komoditas yang menyusun inflasi Kota Batam, 79 komoditas mengalami kenaikan harga dan 57 komoditas mengalami penurunan harga. 

Sedangkan untuk Kota Tanjungpinang, dari 352 komoditas yang menyusun inflasi, sebanyak 60 komoditas mengalami kenaikan harga dan 58 komoditas mengalami penurunan harga. 

Dari 24 kota IHK di Sumatera, tercatat 17 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Padangsidimpuan sebesar 0,61 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Medan sebesar 0,04 persen. 

Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjungpinang sebesar 0,36 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,02 persen. 

Kota Batam menduduki peringkat ke-13 dari 17 kota yang mengalami inflasi di Sumatera. Sedangkan Kota Tanjungpinang menduduki peringkat pertama dari 7 kota yang mengalami deflasi di Sumatera. 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews