Kekacauan Politik Myanmar, PBB: 149 Tewas, 2.048 Orang Ditahan

Kekacauan Politik Myanmar, PBB: 149 Tewas, 2.048 Orang Ditahan

Polisi Myanmar menghajar demonstran yang menentang kudeta militer. (Foto: Aljazeera)

Jenewa, Batamnews - Kudeta militer di Myanmar telah menghadirkan kekacauan politik dan sosial di negara itu. Aksi represif aparat keamanan dan militer meningkatkan korban jiwa dan ratusan orang dinyatakan hilang.

Juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB, Ravina Shamdasani mengungkapkan lonjakan korban tewas terlihat dalam sepekan terakhir.

"Pasukan keamanan telah menggunakan kekuatan mematikan secara agresif terhadap pengunjuk rasa damai," kata Shamdasani dikutip dari Channel News Asia, Rabu (17/3/2021).

PBB membenarkan bahwa total 149 orang telah tewas dalam penumpasan protes sejak 1 Februari. Namun lembaga itu meyakini jumlah sebenarnya pasti jauh lebih tinggi.

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), lebih dari 180 orang telah tewas, termasuk 74 orang pada hari Minggu (14/3/2021) saja.

Selain pembunuhan, Shamdasani memperingatkan bahwa pasukan keamanan terus menangkap dan menahan orang secara sewenang-wenang di seluruh negeri, dengan sedikitnya 2.084 orang saat ini ditahan.

"Laporan penyiksaan yang sangat menyedihkan di dalam tahanan juga telah muncul," katanya.

PBB telah menetapkan bahwa ada setidaknya lima kematian dalam tahanan telah terjadi dalam beberapa pekan terakhir. 

Dari sejumlah tahanan yang tewas, dua diantaranya ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan tubuh yang menunjukkan tanda-tanda disiksa.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews