Batamnews > Nusantara
Serangan Buaya Bikin Nenek di Sampit Kehilangan Tangan

Ilustrasi.
Sampit - Seorang nenek yang tinggal di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng) diserang buaya usai buang air besar di sungai. Akibatnya, tangan kiri sang nenek putus digigit buaya yang menyerangnya.
Peristiwa tersebut bermula saat nenek bernama Barliah usai buang air besar di jamban yang berada di pinggir sungai pada Jumat (1/1/2020) sekitar pukul 23.30 WIB. Lokasi jamban tersebut tak jauh dari Dermaga Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Cucu Barliah, Zulkifli menjelaskan Setelah selesai, korban turun ke tangga yang lebih dalam karena hendak mencuci tangan. Saat itulah, tangan kiri korban langsung diterkam buaya yang ukurannya diperkirakan cukup besar. Korban berteriak meminta pertolongan warga setempat.
Seorang warga yang mendengar teriakan itu, langsung berlari menolong korban. Saat itu buaya berusaha membawa tubuh korban ke dalam sungai.
Sempat terjadi tarik menarik korban dan warga dengan buaya. Untungnya tubuh korban terhalang kayu sehingga tidak sampai jatuh ke air. Namun saking kuatnya tarikan buaya, tangan kiri korban akhirnya putus.
"Selain tangan kiri putus, kaki nenek saya juga patah. Saat ini beliau masih dirawat di RSUD dr Murjani Sampit," kata Zulkifli dikutip Batamnews dari Suara Kaltim, Sabtu (2/1/2021).
Selain kehilangan tangan kiri, kaki kiri Barliah juga patah. Lantaran kondisi tersebut, warga langsung melarikan korban ke RSUD dr Murjani Sampit untuk diberi pertolongan medis.
"Kami berharap kejadian ini menjadi perhatian pemerintah dan pihak terkait lainnya agar tidak terus terulang. Nenek saya juga perlu bantuan agar bisa dirawat sampai sembuh," ujar Zulkifli.
Sementara itu, konflik buaya dengan manusia di Kotawaringin Timur kembali meningkat. Rabu (30/12/2020) sekitar pukul 10.30 WIB, seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun juga diterkam buaya saat mandi di Sungai Hambawang Desa Ganepo Kecamatan Seranau.
Untungnya nyawa bocah itu berhasil diselamatkan setelah paman korban dan warga lainnya menariknya dari mulut buaya. Akibat kejadian itu, bocah tersebut menderita bekas gigitan biaya pada kedua kakinya.
Kedua lokasi kejadian serangan buaya ini berseberangan sungai dipisahkan Sungai Mentaya. Meningkatnya serangan buaya membuat masyarakat cemas beraktivitas di sungai.
(dod)Berita Terkait :

KPK Selesai Obok-obok 4 Lokasi di Bintan, Termasuk Rumah Apri Sujadi
Komentar Via Facebook :

dibaca 13192 kali
dibaca 12378 kali
dibaca 7958 kali
dibaca 7235 kali
dibaca 5464 kali
dibaca 4792 kali
dibaca 4583 kali
dibaca 4478 kali
dibaca 3902 kali
1 tahun lalu
Daya Saing Batam di Tepi Jurang?

1 tahun lalu
Kill or To Be Killed, is it Still Relevant?
