Bintan Penyumbang Tertinggi Padi dan Beras di Kepri

Bintan Penyumbang Tertinggi Padi dan Beras di Kepri

Ilustrasi.

Bintan - Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri mendata produksi padi di Kepulauan Riau pada 2019 sebanyak 1.150,80 ton. Hasil produksi itu meningkat 53,8 ton atau 4,90 persen dibandingkan 2018.

Begitu juga dengan beras, jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk maka tahun 2019 produksi padinya setara dengan 655,15 ton beras. 

Hasil ini mengalami peningkatan sebesar 30,67 ton atau 4,91 persen dari 2018 yang hanya 624,48 ton.

Kepala BPS Provinsi Kepri Zulkipli mengatakan Kabupaten Bintan menjadi penyumbang peningkatan atau kenaikan produksi padi tertinggi di Kepri pada 2019 lalu yaitu sebesar 63,44 persen atau naik 28,14 ton dari 2018.

“Dari 44,36 ton di 2018 menjadi 72,50 ton di 2019,” ujar Zulkipli, kemarin.

Penyumbang tertinggi kedua produksi padi di Kepri adalah Natuna sebesar 61,14 persen atau naik 173,68 ton dari 284,05 ton di 2018 menjadi 457,73 ton di 2019.

Posisi ketiga yaitu Karimun sebesar 3,63 persen atau naik 6,63 ton dari 182 ton di 2018 menjadi 189,27 ton di 2019.

Sedangkan kabupaten penyumbang anjloknya produksi padi adalah Lingga yang mengalami penurunan produksi beras paling drastis di Kepri yaitu -28,19 persen atau turun 146,57 ton dari 519,92 ton di 2018 menjadi 373,35 ton di 2019.

Begitu juga dengan Anambas -12,24 persen atau turun 8,08 ton dari 66,03 ton di 2018 menjadi 57,95 ton di 2019.

“Produksi padi yang dikonversikan menjadi beras dari Lingga turun 83,43 ton beras dan Anambas turun 4,58 ton beras,” jelasnya.

Perkembangan pertanian padi di Kabupaten Bintan juga menunjukan grafik kenaikan. Bahkan kabupaten yang memiliki 10 kecamatan itu juga menjadi penyimbang tertinggi produksi beras dan kenaikan luas lahan pertanian diantara kabupaten/kota lainnya.

Untuk 2019, kata Zulkipli, Bintan mampu menghasilkan beras sebanyak 41,28 ton di 2019. Angka itu mengalami kenaikan sebesar 63,49 persen atau 16,03 ton dibandingkan 2018 yang hanya 25,25 ton.

“Kemudian 2018 lalu lahan yang dikelola untuk pertanian padi di Bintan hanya 14 Hektare (Ha). Namun tahun ini naik 2 Ha atau 14,29 persen sehingga menjadi 16 Ha,” katanya.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews