Pelabuhan Tanjung Moco Dompak Mulai Beroperasi

Pelabuhan Tanjung Moco Dompak Mulai Beroperasi

Uji coba Pelabuhan Tanjung Moco, Dompak, Tanjungpinang pekan lalu. (Foto: Istimewa)

Tanjungpinang - Keberadaan pelabuhan bongkar muat barang di ibukota Provinsi Kepri Tanjungpinang, masih tergolong minim. Alhasil, antrean panjang kapal-kapal barang muncul dan dikeluhkan pengusaha.

Bahkan daftar tunggu untuk bongkar muat di sejumlah pelabuhan di Tanjungpinang seperti di Pelabuhan Sri Payung, Pelabuhan Rakyat Pelantar II kapal ini harus menunggu lama. Bukan hanya hitungan hari, tetapi terkadang hitungan minggu di saat-saat tertentu.

Untuk mengatasi masalah tersebut Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungpinang memberikan solusi dengan memberikan pilihan bagi kapal-kapal barang yang akan membongkar barangnya di Pelabuhan Cargo Tanjung Moco, Dompak, Tanjungpinang.

"Pelabuhan Tanjung Moco, saat ini telah siap untuk dioperasikan dan digunakan oleh masyarakat untuk bongkar muat kapal," kata Kepala KSOP Tanjungpinang, Mappeati, Jumat (17/1/2020).

Ia menjelelaskan, bahwa keberadaan Pelabuhan Cargo Tanjung Moco telah mendapatkan izin beroperasi dari Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub RI.

Sehingga dengan telah mengantongi perizinan ini, maka pelabuhan tersebut telah bisa melayani kapal untuk sandar dan melakukan bongkar muat barangnya.

"Pelabuhan ini bukan hanya melayani kapal-kapal barang lokal atau dari berbagai daerah di Indonesia. Tetapi bisa melayani kapal dari dan tujuan internasional. Sebab izinnya semua sudah lengkap," ujarnya.

Dengan telah bisa beroperasinya Pelabuhan Tanjung Moco ini, maka akan mengatasi antrean panjang kapal yang padat di pelabuhan yang ada saat ini.

Terkait kelengkapan lainnya seperti navigasi, mercusuar dan rambu untuk mengatur dan mengarahkan kapal-kapal yang akan sandar di pelabuhan ini sudah siap dibangun.

Begitu juga untuk akses jalan dari pelabuhan ke jalan raya sudah dibangun dengan baik oleh pemerintah di tahun 2019 lalu.

"Sudah tidak dikhawatirkan lagi oleh kapal yang akan sandar dan bongkar muat barang," ujarnya lagi.

Namun dikatakan Mappeati, saat ini Pelabuhan Tanjung Moco belum memiliki fasilitas pergudangan, sehingga barang yang dibongkar kapal harus langsung dibawa ke gudang pemilik. 

Karena aliran listrik belum tersedia, sehingga aktivitas bongkar muat barang masih terbatas di siang hari saja. Namun untuk penerangan pelabuhan sudah ada, termasuk penjagaan.

"Untuk aktivitas malam masih terbatas, namun ke depan akan dibangun penerangan yang lebih baik dan layak. Sebab di pelabuhan yang sudah ada juga untuk aktivitas malam tidak dilakukan," ujarnya.

Mengenai pergudangan ini ditambahkannya, lahan Tanjung Moco milik pemerintah daerah sehingga yang berhak membangun gudang bisa Pemprov Kepri atau Pemko Tanjungpinang.

"Dan apabila Pemprov, Pemko tidak bisa membangun, maka KSOP akan membangun gudang tersebut. Sebab pergudangan di pelabuhan merupakan mutlak harus ada," tuturnya.

KSOP Kelas II Tanjungpinang sudah uji coba perdana sandar kapal di Pelabuhan Cargo Tanjung Moco, Tanjungpinang, Kamis (21/2/2019) lalu. 

Uji coba sandar kapal ini setelah pekerjaan pembangunan pelabuhan dinyatakan selesai yang sebelumnya sempat mangkrak. 

Pelabuhan Tanjung Moco memiliki panjang transtel sepanjang 600 meter dan dermaga 70 meter. Untuk sementara pelabuhan ini hanya bisa disandari kapal Cargo 800 GT dan 1000 DWT.

Pelabuhan Tanjung Moco ini juga ke depannya dermaganya akan diperpanjang hingga mencapai 150 meter, hal ini sesuai dengan rencana awal pembangunannya agar bisa disandari kapal yang lebih besar dengan bobot 3000 DWT.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews