Selamat Ulang Tahun, Freddie Mercury!

Selamat Ulang Tahun, Freddie Mercury!

Freddie Mercury, vokalis Queen. (Foto: Ultimate Classic Rock)

Batam - Mendengar nama Freddie Mercury, akan menggiring ingatan pecinta musik ke sosok vokalis grup rock legendaris Queen. Ya, nama Freddie semakin berkibar semenjak film biopik Bohemian Rhapsody tayang di layar lebar tahun lalu.

Tak banyak yang tahu. jika masih hidup Freddie akan berusia 73 tahun pada hari ini. Sosok yang terlahir dengan nama Farrokh Bulsara itu menghirup udara dunia pada 5 September 1946.

Dikutip dari Wikipedia, Mercury lahir di Zanzibar dari orang tua Parsi yang berasal dari India. Pada tahun 1964, Mercury dan keluarganya meninggalkan Zanzibar untuk melarikan diri dari Revolusi Zanzibar, yang mana ribuan Orang Arab dan India dibunuh. 

Mereka sempat menetap di India, sebelum keluarganya memutuskan pindah ke Middlesex, Inggris, di akhir masa remajanya. 

Pada bulan April 1970, Mercury bergabung bersama pemain gitar Brian May dan pemain drum Roger Taylor, untuk menjadi vokalis utama di band mereka yang bernama Smile. Pemain bass John Deacon bergabung bersama mereka pada tahun 1971. 

Meskipun adanya keberatan dari anggota lain dan Trident Studios, manajemen awal band, Mercury memilih nama "Queen" untuk band baru ini. Dia kemudian berkata, "Jelas sangat agung, dan kedengarannya indah. Itu nama yang kuat, sangat universal dan langsung. Aku tentu sadar akan konotasi gay, tapi itu hanya satu sisi saja."

Di sekitar waktu yang sama, dia mengganti nama belakangnya, Bulsara, menjadi Mercury. Tak lama sebelum rilis dari album pertama berjudul sama seperti nama band mereka, Mercury mendesain logo band ini, dikenal sebagai "Queen crest". 

Logo ini menggabungkan tanda zodiak dari empat anggota band: dua singa untuk Deacon dan Taylor (tanda Leo), seekor kepiting untuk bulan Mei (Cancer), dan dua peri untuk Merkurius (Virgo). Singa merangkul huruf Q yang dimodifikasi, kepiting bersandar di atas surat dengan api yang naik langsung di atasnya, dan peri masing-masing berlindung di bawah singa.

Ada juga sebuah mahkota di dalam Q dan seluruh logo yang dibayangi oleh phoenix yang sangat besar. Lambang Queen ini memiliki kemiripan dengan Lambang Britania Raya, terutama dengan para pendukung yang berwujud singa.

Aksi panggung Freddie Mercury. (Foto: Rolling Stone)

Historia mencatat, Freddie lahir dengan kelainan pada giginya, dia punya empat gigi seri tambahan (hyperdontia). Tak pelak, sejak kecil Freddie acap jadi sasaran bully kawan-kawannya sehingga dia tumbuh jadi remaja pemalu. Namun, di kemudian hari hyperdontia justru membawa berkah buat vokal Freddie. 

“Membuat mulutku punya lebih banyak ruang dan artinya range (vokal) yang lebih,” kata Freddie yang diperankan Rami Malek dalam film Bohemian Rhapsody (2018). Maka itu, Freddie tak pernah mau membetulkan giginya ke dokter gigi.

Menurut David Bret dalam Living on the Edge: The Freddie Mercury Story, suara Freddie aslinya bertipe bariton. Namun Freddie mampu mencapai nada rendah bass (F2) sampai nada tinggi sopran (F6). Lead singer The Who Roger Daltrey sampai memuji vokal Freddie. 

“Dia penyanyi rock and roll terbaik sepanjang masa. Dia bisa menyanyikan lagu manapun dengan gaya apapun. Dia bisa mengubah gaya vokal dari satu titik ke titik lain dan itu sebuah seni. Dia sungguh brilian,” ujarnya dalam sebuah wawancara kepada Jim O’Donnell 2013 silam.

Karir Freddie bersama Queen meroket. Dia menulis 10 dari 17 lagu di album berjudul Queen Greatest Hits: "Bohemian Rhapsody", "Seven Seas of Rhye", "Killer Queen", "Somebody to Love", "Good Old-Fashioned Lover Boy" , "We Are the Champions", "Bicycle Race", "Don't Stop Me Now", "Crazy Little Thing Called Love" dan "Play The Game".

Pada tahun 2003 Mercury secara anumerta dimasukkan kedalam Songwriters Hall of Fame, dan pada tahun 2005 dia secara anumerta dianugerahi sebuah Ivor Novello Award sebagai Outstanding Song Collection dari British Academy of Songwriters, Composers and Authors.

Namun, penulis biografi Freddie Mercury, Lesley-Ann Jones yang pada 2011 merilis buku Bohemian Rhapsody: The Definitive Biography of Freddie Mercury, mengungkapkan bahwa vokalis Queen itu kerap merasa tak nyaman dengan popularitasnya.

Sebuah versi yang telah diperbarui terkait buku tersebut dirilis baru-baru ini, mengikuti permintaan publik yang meningkat lantaran beredarnya film Bohemian Rhapsody yang dibintangi Rami Malek sebagai Freddie Mercury.

Dalam wawancara dengan Billboard, Jones mengomentari figur Mercury sebagai 'pekerja keras yang dipenuhi cinta'.

"Saya mengagumi pria itu. Rasanya menegangkan sekali bahwa ada begitu banyak orang yang akan membaca cerita-cerita yang tadinya dihilangkan," katanya seperti dilansir CNN.

Jones juga mengingat Mercury sebagai 'pria yang sangat sopan, sangat menghormati'.

"Untuk ukuran seorang penampil flamboyan, anehnya dia cukup pemalu. Dia sangat lembut dan baik, tetapi juga bisa mendadak pemberang dan jahat. Kondisi kontradiktif itu yang tak tampak dalam film," lanjut Jones.

Turut serta dalam tur Queen selama setahun, Jones bisa dibilang cukup mengenal Mercury. Bahkan salah satu kenangannya yang terkuat adalah tentang bagaimana dirinya duduk berdua dengan sang bintang dan berbicara tentang ketenaran.

"Freddie sering tiba-tiba berbicara bagaimana popularitas merusak kehidupannya. Seringkali, dia hanya menginginkan anonimitas dan kenormalan," ucap Jones.

Freddie Mercury dalam sebuah konser. (Foto: express.co.uk)

Di suatu malam di tahun 1986, Mercury dan Jones duduk berdampingan di tepi Danau Geneva di Montreux, Swiss, memandangi air yang tenang dan gelap.

"Freddie berbicara tentang merasa dipenjara oleh ketenarannya. Dia mengatakan ingin dikuburkan di sana [di danau] tanpa keriuhan apa pun. Dia tahu hari-harinya sudah dekat. 'Lemparkan saja saya ke danau [saat saya meninggal]' katanya," ungkap sang penulis.

Semasa hidupnya, Freddie Mercury dikenal sebagai seorang vokalis flamboyan dengan aksi panggung mempesona. Di era 80-an, ketika membicarakan seksualitas masih belum sebebas sekarang, dia mengakui orientasi seksualnya dan pada 1991, dia mengungkapkan secara terbuka bahwa dirinya terserang AIDS, sebuah penyakit yang saat itu masih sangat ditakuti. 

Freddie Mercury meninggal pada 1991, dua bulan setelah dia berulang tahun ke-45.

(*)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews