Gas Elpiji 3 Kg di Bintan Tembus Harga Rp 30 Ribu Akibat Langka

Gas Elpiji 3 Kg di Bintan Tembus Harga Rp 30 Ribu Akibat Langka

Ilustrasi.

Bintan - Pulau Bintan sedang dilanda kelangkaan gas elpiji berukuran 3 Kilogram (Kg). Kelangkan gas subsidi tersebut telah terjadi sejak tiga hari sebelum lebaran atau H-2 sampai saat ini atau H+1.

Warga Kijang, Ali mengatakan hingga saat ini dia mengalami kesulitan untuk mendapatkan gas subsidi tersebut. Bahkan dia telah mengelilingi wilayah Kecamatan Bintan Timur, Gunung Kijang, Toapaya dan Teluk Bintan untuk mendapatkannya.

"Sudah 4 kecamatan saya kelilingi tapi tetap saja sulit dapatkan gas 3 Kg. Akhirnya cari ke Tanjungpinang dan Alhamdulillah dapat gasnya meskipun hanya 1 tabung," ujar bapak tiga anak ini, Kamis (6/6/2019).

Gas subsidi yang dibelinya di Tanjungpinang harganya hampir 2 kali lipat di Bintan. Biasanya di salah satu kios dekat Jalan Nusantara Batu 18, Kijang hanya dipatok Rp 18 ribu pertabung. Namun di Tanjungpinang dia harus merogoh sakunya sebesar Rp 30 ribu.

"Gas lagi langka jadi banyak penjual yang ngambil kesempatan demi meraup untung. Tapi masyarakat seperti kami tak bisa berbuat banyak, mau tak mau harus beli daripada dapur tak berasap," jelasnya.

Yuyun, warga Batu 16 Desa Toapaya mengatakan kelangkaan gas ini sangat menyengsarakan masyarakat. Sebab dia harus berkeliling dari kios ke kios demi mencari gas untuk memasak.

"Kalau tak ada gas gimana kami mau masak. Makanya kami keliling untuk dapatkan gas," katanya.

Dengan mengendarai Yamaha Mio, dia bersama anaknya yang duduk di bangku 4 SD membawa 2 tabung gas kosong berkeliling dari Batu 12 sampai Batu 8 Tanjungpinang. 

"Dapatnya di Batu 8 Tanjungpinang. Tapi harganya Rp 30 ribu pertabung, mau gimana lagi harus beli juga," sebutnya.

Ibu dua anak ini berharap pemerintah turun tangan untuk menindaklanjuti kelangkaan dan kenaikan harga gas di daerah ini. Sebab masalah ini sangat membuat masyarakat semakin sulit dan susah 

"Kami berharap kepedulian pemerintah. Penuhilah ketersediaan gas untuk masyarakat miskin," ucapnya. 

(ary)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews