Semangat Pelajar Tunas Bangsa Bersihkan Sampah Pantai Lagoi

Semangat Pelajar Tunas Bangsa Bersihkan Sampah Pantai Lagoi

Aksi pelajar SMA Tunas Bangsa membersihkan sampah di pantai kawasan pariwisata Lagoi, Bintan. (Foto: istimewa)

Bintan - Puluhan pelajar SMA Tunas Bangsa mendapatkan edukasi dari PT Bintan Resort Cakrawala (BRC) dan Safari Lagoi di pantai eksotik pasir putih Kawasan Pariwisata Lagoi, Senin (4/3/2019).

Direktur Safari Lagoi, Toni Budhi Hardjo mengatakan sebagai bentuk partisipasi peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). 

"Aksi ini dilaksanakan di wilayah pantai Kawasan Pariwisata Lagoi. Para pelajar memunguti sampah di pantai pasir putih sepanjang 300 meter," ujar Toni.

Kegiatan yang mengusung tema "Kelola Sampah, Hidup Bersih, Sehat dan Bernilai" ini diadakan sebagai sarana edukasi berbasis lingkungan untuk meningkatkan dan menanamkan pemahaman serta pengetahuan lingkungan sejak dini kepada pelajar.

Diharapkan kegiatan ini juga dapat berkelanjutan dan ditanamkan dalam diri masing-masing.

"Kegiatan ini juga sesuai dengan arahan Direktorat Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Perhimpunan Kebun Binatang Se Indonesia (PKBSI)," katanya.

Kepala Environmental dan Health PT BRC, Ray Tobing mengatakan dengan pemahaman dan pengetahuan lingkungan yang baik. 

Diharapkan juga dapat membentuk budaya kecintaan terhadap lingkungan yang baik serta terintegrasi dengan sistem pendidikan di sekolah. 

"PT BRC memfasilitasi aksi lingkungan ini untuk mencapai hal tersebut," sebutnya.

Sampah yang mendominasi di pantai pasir putih nan indah tersebut diantaranya kantong plastik, botol plastik serta kaca, sampah dari material karet, styrofoam, dan lainnya. 

Sampah-sampah ini berasal dari laut yang pada musim Angin Utara seperti saat ini terbawa ke pinggiran pantai sebelah Utara Kabupaten Bintan. 

Sampah-sampah itu lalu dikumpulkan dan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Lagoi dengan menggunakan truk.

"Terdapat hal menarik di sini. Di mana dalam pelaksanaan aksi, peserta diajak untuk membawa botol air minum masing-masing dan panitia aksi tidak menyediakan air minum kemasan yang berbahan plastik selama kegiatan berlangsung," katanya.

Dengan membawa minuman sendiri, kata Roy, sesuai dengan tujuan kegiatan untuk mengedukasi peserta dalam mengurangi sampah plastik. 

Peserta aksi bersih juga diwajibkan untuk menggunakan sarung tangan dalam kegiatan pengumpulan sampah agar terhindar dari bagian permukaan sampah yang tajam dan  dapat meyebabkan cidera selama aksi dilaksanakan.

"Aksi yang melibatkan sekolah, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mengenai sampah sejak dini," kata dia lagi.

Kepala Sekolah SMA Tunas Bangsa, Hadi Edward mengaku kegiatan ini sebagai bentuk peduli sampah. Karena merupakan wujud pendidikan yang berbasis lingkungan. 

Diharapkan kepedulian seperti ini tidak hanya dilakukan pada momen tertentu di kalangan pendidikan tetapi menjadi kewajiban.

"SMA Tunas Bangsa siap perangi dan peduli terhadap sampah dan tidak akan membiarkan sampah mengganggu lingkungan dan habitat sekitar," jelasnya.

Sekretaris World Cleanup Day 2019, Renald Yude mengatakan kegiatan aksi bersih yang melibatkan pelajar seperti ini diharapkan dapat menimbulkan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini. 

"Menanamkan rasa kepedulian ini tidak cukup hanya teori di kelas tapi akan lebih efektif jika pelajar-pelajar diajak dalam aksi nyata lingkungan," ucapnya. 

(ary)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews