Gitar Megadeth Laku Rp 150 juta untuk Bantu Korban Gempa Sulteng

Gitar Megadeth Laku Rp 150 juta untuk Bantu Korban Gempa Sulteng

Megadeth lelang gitar untuk bantu korban bencana Palu dan Donggala (Foto: Rajawali Indonesia Communication)

Jakarta - Acara pelelangan gitar Megadeth seri Dean Guitars Dave Mustaine Signature VMNT telah berlangsung di Hard Rock Cafe, Jakarta, pada Jumat (30/11/2018) malam. 

Acara pelelangan ini digelar sebagai bentuk kepedulian Megadeth pada para korban bencana alam yang ada di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di Palu dan Donggala.

Acara dibuka dengan pembukaan harga lelang gitar yang ditandatangani Mustaine serta seluruh personel Megadeth. Harga lelang dibuka pada angka Rp 35 juta. Tawaran terus berdatangan hingga akhirnya menyentuh angka Rp 111 juta. Proses bidding pun diselingi dengan penampilan band /Rif.

Band asal kota Bandung, Jawa Barat itu menampilkan 8 lagu. Selain lagu-lagu hits seperti 'Radja' dan 'Loe Toe Ye', band yang populer pada era 1990-an itu juga menyanyikan lagu dari Judas Priest yang berjudul 'Living After Midnight' dan lagu dari Ikang Fawzi, yaitu 'Preman'.

Usai /Rif turun panggung, lelang kembali dilanjutkan. Tawaran Rp 111 juta pun terus meningkat dalam kelipatan Rp 5 juta. Hingga akhirnya, seorang pria bernama Edy menawar gitar tersebut dengan harga Rp 150 juta. Ternyata, tawaran Edy itu tak ada yang menandingi.

Gitar itu pun laku terjual dengan harga Rp 150 juta. Namun, Edy ternyata hanya utusan saja yang datang untuk menawar gitar tersebut. Edy datang mewakili Putut Ariwibowo, direktur pengembangan PT Hutama Karya. 

Menurutnya, Putut sangat terkesan dengan tujuan pelelangan gitar itu, yakni untuk membantu korban gempa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. 

"Kebetulan dia punya sahabat di sini (Hard Rock Cafe), 'Oh, gue ikut deh'. Kebetulan beliau lagi sibuk, enggak bisa hadir, jadi aku mewakilkan ke sini," kata Edy.

Sementara itu, Anas Syahrul Alimi selaku CEO Rajawali Indonesia Communications mengatakan memang ada 2 gitar milik Mustaine yang disumbangkan untuk korban gempa Palu dan Donggala. Namun, gitar yang lainnya itu dipajang di salah satu Music Library di Jakarta.

"Gitar satunya kan dari awal memang untuk music library ya. Jadi, kami sudah bilang sama Megadeth bahwa yang satu itu untuk music library," ujar Anas.

Hasil lelang tersebut, lanjut Anas, nantinya akan diserahkan ke lembaga amal terlebih dahulu untuk didistribusikan kepada para korban. "Karena lembaga ini lebih tahu kebutuhan saudara-saudara kami di sana," tutup Anas.

(*)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews