Menguak Aktivitas Komunitas Homoseksual di Batam (3)

Komunitas Gay di Kalangan Pelajar di Batam

Komunitas Gay di Kalangan Pelajar di Batam

Perilaku seks menyimpang para gay telah merambah ke dunia pelajar atau anak di bawah umur. Bahkan mereka menjajakan diri untuk mendapatkan uang dari pelayanan seks menyimpang tersebut. 

Di Batam, komunitas gay itu membentuk grup. Ada sejumlah grup yang dihuni para pria penyuka sesama jenis tersebut. Di grup itu secara terang-terangan beberapa penghuni grup menawarkan layanan seks sesama jenis tanpa ragu-ragu.

"Setiap kencan biasanya Rp 500 ribu, tapi tak selalu," ujar seorang pelajar yang menjajakan diri untuk para homoseksual beberapa waktu lalu.

Jaringan itu ia dapatkan dari kakak seniornya ketika bersekolah berinisial Nik. Senior tersebut menjadi seorang papi bagi teman-temannya.

Nik ini yang kemudian mencarikan order bagi anak didiknya.

"Ada juga suka sama suka dan gak bayar. Kalau kebetulan ada yang lagi gak bisa, maka Nik menunjuk anggota lain," kata Nik.

Juv dan Nik terseret kasus pembunuhan Anton, salah satu pelanggannya beberapa waktu silam. Pria tersebut tak lain adalah pasangan kencan para gay. Kecemburuan menjadi salah satu motif di balik pembunuhan itu. 

Juv mengatakan, pekerjaan sebagai penjaja seks kepada kaum sejenis itu dilakoninya hanya untuk menambah uang saku. Dan itu dia kerjakan tanpa sepengetahuan orangtuanya.

Komunitas gay pelajar Batam di Kota Batam terungkap saat kasus pembunuhan terhadap Anto Hartono (39) 27 Februari 2014 lalu. Anto Hartono adalah seorang akuntan yang tinggal di Perumahan Centre Point Batam Centre. 

Dia dibunuh oleh empat orang remaja yang ternyata masih berstatus sebagai pelajar di Batam yaitu Nik, Ry, Di, Juv dan Im. Anto dibunuh karena rasa cemburu Ry (16). Ry cemburu karena Anto mempunyai pria idaman lain. 

Ry dan Anto sudah menjalin hubungan selama dua tahun silam dan selama dua bulan belakangan, Ry diabaikan oleh Anto.

Juv, yang masih berstatus pelajar di salah satu sekolah kejuruan itu menuturkan, pola perekrutan anggota baru komunitas gay pelajar Batam dilakukan dari mulut ke mulut sesama pelajar. Juv sendiri mengaku direkrut oleh Nik (17), pelaku pembunuhan Anto lainnya.    

Juv menyampaikan, anggota komunitas pelajar gay Batam ini terdiri dari pelajar sekolah yang masih aktif dan sudah putus sekolah. Markas yang mereka jadikan sebagai tempat berkumpul, yakni di Pasar Melayu, Batuaji.

Di (21), seorang pelaku pembunuhan, membeberkan soal status mereka selain pelajar juga tergabung dalam komunitas pelajar gay Batam. Tiga di antara mereka masih bertatus sebagai pelajar di sekolah kejuruan tingkat atas di Batam. Satu yang lainnya sudah putus sekolah.

Pengakuan Juv (16), salah seorang dari empat pelajar yang menjadi pelaku pembunuhan Anto mengatakan, hingga kini jumlah komunitas penyuka sesama pria itu lebih dari 100 orang.

"Komunitas ini (gay, red) sudah terbentuk sekitar dua tahun lalu, sampai kini sudah mempunyai anggota lebih kurang 100 orang," kata Juv saat usai pra rekonstruksi dengan polisi akhir bulan Februari 2014 silam. 

(tan)

 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews