MUI Batam Minta Kapolda Kepri dan Jajaran Ungkap Kasus Pembunuhan

MUI Batam Minta Kapolda Kepri dan Jajaran Ungkap Kasus Pembunuhan

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam Kota KH Usman Ahmad. (foto: ist/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam Kota KH Usman Ahmad meminta pihak kepolisian di bawah Komando Kapolda Kepri Irjen Pol Didid Widjanardi untuk memprioritaskan penyelidikan kasus-kasus pembunuhan besar yang selama ini tidak terungkap di Kepri. 

KH Usman Ahmad meminta Polri bisa menangkap pelaku ataupun dalang kasus pembunuhan yang sudah mangkrak
cukup lama tersebut. 

"Pihak Polri kiranya bisa menangkap pelaku atau pun dalang kasus pembunuhan tersebut agar kepercayaan masyarakat kepada polisi bisa diberikan terhadap pengungkapan kasus tersebut," ujar KH Usman Ahmad kepada batamnews.co.id melalui sambungan telepon, Selasa (13/3/2018).

BACA JUGA: Kasus Pembunuhan Super Biadab Dua Gadis di Batam Masih Gelap

Usman mengharapkan Kapolda Kepri Irjen dan jajarannya untuk bekerja keras mengungkapkan kasus tersebut.

"Kami (MUI) menantikan hasil yang dicapai oleh jajaran Polda Kepri," kata Usman Ahmad. 

Sebelumnya, anggota Komisi I DPRD Kepulauan Riau Ruslan Kasbulatov mengatakan, sudah mengundang Kapolda Kepri Irjen Didid Widjanardi untuk audiensi terkait kasus-kasus yang belum terungkap.

"Insya Allah akan kami pertanyakan alasan mandeknya kasus pembunuhan tersebut, masyarakat dan keluarga korban butuh penjelasan," ujar Ruslan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (13/3/2018).

BACA JUGA: Tiga Kasus Pembunuhan Gadis Tak Terungkap, Ini Janji Kapolresta Barelang yang Baru

Ruslan berharap Irjen Pol Didid Widjanardi meminta jajarannya untuk bekerja keras mengungkapkan kasus pembunuhan tersebut mengingat pihak keluarga saat ini belum mendapatkan kepastian para pelaku. 

Ruslan Kasbulatov tidak ingin kasus ini berlalu saja seiring berganti-gantinya pejabat Polda Kepri. 

"Kasus ini jangan sampai tenggelam dan dilupakan begitu saja," ucapnya.

Dari tiga kasus pembunuhan gadis belasan tahun di Batam, Kepulauan Riau, baru satu kasus yang terungkap. Hingga kini pihak kepolisian masih kesulitan menemukan pelaku pembunuhan biadab lainnya tersebut.

Tiga kasus itu terjadi tahun 2015. Pembunuhan pertama menimpa Dwiwana Juli Anggi (18), SPG di salah satu swalayan di BCS Mall. 

Anggi tewas dan ditemukan di Jalan Palapa, Bukit Dangas, Sekupang, pada 24 Juni 2015 pagi lalu. Hasil autopsi di leher Anggi ditemukan luka senjata tajam. 

Anggi ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Tak ada sehelai benang pun dari bagian perut ke bawah Anggi. Anggi diduga juga diperkosa.

Disusul kasus pembunuhan terhadap Tri Chyntia Prasetya, seorang pengantin baru. Wanita berusia 17 tahun itu ditemukan tewas di dalam selokan Hotel Vista Batam, Baloi, Batam, Minggu pukul 08.30 WIB pada 8 Agustus 2015.

Sama dengan Anggi, luka di tubuh Chintya juga terdapat di bagian leher. Luka ini sangat mematikan seperti tergorok. Hanya saja, pakaian di tubuh Chintya masih utuh. 

Namun berbeda dengan korban Anggi maupun Dian Milenia Trisna Afiefa, siswi SMAN 1 Batam yang juga dibunuh dengan kondisi setengah tak berbusana.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews