Gunung Sinabung Meletus Lagi, Awan Panas Menyembur Sejauh 4,6 Km

Gunung Sinabung Meletus Lagi, Awan Panas Menyembur Sejauh 4,6 Km

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali meletus dengan amplitudo 120 milimeter dan durasi 500 detik pada Rabu (27/12/2017) pukul 15.36 WIB. (Foto/BNPB)

BATAMNEWS.CO.ID, Medan - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali meletus dengan amplitudo 120 milimeter dan durasi 500 detik pada Rabu (27/12/2017) pukul 15.36 WIB. Pos Pengamatan Gunung Sinabung PVMBG melaporkan bahwa letusan disertai dengan awan panas guguran dengan jarak luncur 3.500 meter ke arah Tenggara - Timur dan 4.600 meter ke arah Selatan - Tenggara. 

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dari puncak kawah keluar asap disertai abu vulkanik kelabu hitam dengan tekanan sedang hingga kuat. 

Hujan abu vulkanik jatuh di beberapa di desa di sekitar Gunung Sinabung, seperti di Desa Sukanalu, Kota Tonggal, Kuta Tengah, Gamber, Berastepu, Jeraya, Pintu Besi, dan beberapa desa lain di sektor timur.

Ribuan penduduk terdampak langsung dari hujan abu vulkanik akibat letusan Gunung Sinabung. Tidak ada korban jiwa. Tidak ada kepanikan masyarakat melihat letusan tersebut karena hampir setiap hari Gunung Sinabung meletus,” kata Sutopo dalam siaran persnya. 

Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung masih tinggi dan berstatus Awas (level 4) sejak 2 Juni 2015 hingga saat ini. Masyarakat diminta untuk terus waspada dan mentaati rekomendasi pemerintah sebab tidak dapat diprediksikan sampai kapan Gunung Sinabung berhenti meletus. Parameter vulkanik dan seismisitas gunung masih tetap tinggi sehingga potensi letusan susulan masih akan tetap berlangsung. 

PVMBG merekomendasikan masyarakat dan pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak. Termasuk dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan - Tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara - Timur, serta di dalam jarak 4 km untuk sektor Utara – Timur Gunung Sinabung.

Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap ancaman bahaya lahar. Mengingat telah terbentuk bendungan alam di hulu Sungai Laborus, maka penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir agar tetap menjaga kewaspadaan karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol, bila tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir. 

BPBD Kabupaten Tanah Karo agar segera melakukan sosialisasi ancaman bencana lahar dan banjir bandang ini ke penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang hilir dan sekitar Sungai Laborus. Pemerintah dan Pemda Karo saat ini masih terus menyelesaikan relokasi warga Gunung Sinabung. 

Sebanyak 3.331 Kepala Keluarga (KK) harus direlokasi, terdiri dari 370 warga dari Desa Bekerah, Desa Simacem dan Desa Sukameriah sudah selesai direlokasi di kawasan Siosar. Sebanyak 1.863 keluarga dalam proses relokasi mandiri dan diharapkan awal 2018 selesai. 

Sedangkan 1.098 keluarga akan direlokasi di kawasan Siosar yang ditargetkan selesai pada 2018. Sedangkan bagi pengungsi yang tidak harus direlokasi, pemerintah telah membangun 348 unit hunian sementara. Tidak ada pengungsi di tenda-tenda.

(ind)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews