4 Mega Proyek Ini Bisa Bikin Batam Jadi Kota Metropolitan

4 Mega Proyek Ini Bisa Bikin Batam Jadi Kota Metropolitan

Simpang Jam Baloi menjadi salah satu titik pembangunan jembatan layang di Batam. (Foto: Ist)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Badan Pengusahaan Kawasan Batam (BP Batam) terus menggenjot pembangunan mega proyek di Batam, Kepulauan Riau. Selain dua jalan layang, ada dua pelabuhan domestik yang akan disulap lebih baik dari sebelumnya.

Saat ini pembangunan keempat mega proyek tersebut sudah mulai mulai berjalan. 

"Anggaran pengerjaan proyek ini diperkirakan Rp 200 miliar lebih, dan di kerjakan PT PP (Pembangunan Perumahan)," ujar Purnomo Andiantono, Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono kepada batamnews.co.id.

Andi mengatakan, setelah selesai jembatan layang atau fly over, pembangunan jalan tol juga akan dikerjakan.

"Setelah Fly Over dilanjutkan dengan pembangunan jalan tol khusus kendaraan industri, jalan tol menghubungkan kawasan Industri di area muka kuning, kawasan industri di area Bandara menuju ke pelabuhan kargo Batuampar," ujar dia.

Menurut Andi, memakan waktu selama dua tahun, mulai tahun 2016 hingga 2018. Untuk jalan tol, pengerjaan akan dilakukan mulai dari daerah Batu Ampar, namun titik pengerjaan belum diketahui.

Selain itu, Kabag Umum Bandara International Hang Nadim Batam Suwarso saat ditemui terpisah mengatakan, BP Batam juga tengah merancang pembangunan perluasan apron Bandara Hang Nadim. Pembangunan tertun  hingga tahun 2018.

"Saat proyek si Pelabuha Punggur sudah jalan, Fly Over sudah, setelah Fly Over baru terminal dan pelebaran apron. Kemudian setelah itu pembangunan jalur kereta untuk pengangkutan penumpang. Jalurnya Bandara Hang Nadim, Nongsa sekitar ke Batuampar," ujar Suwarso.

Suwarso menjelaskan, terminal dan pelebaran apron ditargetkan pengerjaannya selama tiga tahun. Anggarannya  3,1 trillun menggunakan dana dari pemerintah pusat (APBN).

"Nanti diharapkan bisa menampung 8 juta penumpang per tahun. Saat ini sudah menampung 5 juta per tahun," ucap Suwarso.

Pelebaran apron seluas 200 X 150 meter yang bisa menampung empat pesawat berbadan lebar ini seharusnya sudah mulai berjalan. Namun tertunda. "Mudah-mudahan pelebaran ini terlaksana, dan sudah kita ajukan," ujar Suwarso.

"Terkadang permasalahan dealay penerbangan pada saat jam-jam tertentu karena tidak adanya parkir pesawat. Malah untuk kepala BP nanti minta satu pesawat berbadan lebar Boeing 747/atau yang di kenal dengan jumbo jet bisa parkir.

 

[is]

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews