Ini Tanggapan Haedar Nashir soal Syiah

Ini Tanggapan Haedar Nashir soal Syiah

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir. (Foto: Istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. H. Haedar Nashir, M.Si menanggapi mengenai konflik antara Arab Saudi dan Iran yang identik dengan paham Wahabi (Arab) dan Syiah (Iran). 

Haedar mengatakan, isu konflik antara Sunni dan Syiah terjadi karena ada konflik paham dan konflik politik.

"Seperti negara Arab Saudi dan Iran saat ini, dua unsur ini terjadi gesekan karena ada perbedaan paham, kepentingan dan area politik," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pada batamnews.co.id di Batam, Kamis (7/1/2016).

Ia mengatakan, saat ini Muhammadiyah sudah cukup jelas mengenai hal itu, termasuk soal paham Sunni dan Syiah. 

Menurut Haedar, berbeda paham politik hal yang lumrah, namun tidak mengarah kepada konflik hingga meluas.

"Bahkan Mukhtamar Muhammadiyah mendorong agar ada dialog antara Sunni dan Syiah," kata Haedar.

Begitu juga terhadap Arab Saudi dan Iran, sambung Haedar, apabila area konflik itu meluas, yang pertama adalah yang dirugikan itu yakni dunia islam.

"Tidak ada yang diuntungkan seandainya terjadi konflik antara Sunni dan Syiah," ujarnya.

Ia mengatakan, yang kedua adalah memperparah area konflik regional, karena saat ini arena konflik regional sudah mulai membara di kawasan timur tengah.

"Seharusnya negara-negara Arab itu melakukan konsolidasi pasca perubahan-perubahan di Mesir, Libia. Tapi, karena seperti itu akhirnya meluas," ujar Haedar.

Bahkan saat ini, tambah Haedar, kita mendorong Pemerintah Indonesia mengambil prakarsa untuk menjadi mediator konflik terhadap Arab Saudi dan Iran. 


[is]


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews