Benarkah Buaya Batam Berbahaya Bagi Manusia?

Benarkah Buaya Batam Berbahaya Bagi Manusia?

Buaya muara. (Foto: okezone.com)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sudah lama tak terdengar buaya berkeliaran di Batam, Kepulauan Riau. Kali ini, pengunjung lokasi wisata Ocarina, Batam, dikejutkan dengan buaya yang berkeliaran, tadi pagi.

Sebelumnya buaya berukuran besar ditemukan  di perairan Nongsa . Bisa jadi buaya-buaya tersebut berasal dari penangkaran buaya di salah satu pulau di Batam, pada 25 Januari 2011. Buaya yang berukuran hingga 4 meter ini diamankan oleh Satuan Polair dan Angkatan Laut

Tak hanya di Ocarina dan Nongsa, warga juga menemukan buaya yang besarnya dua meter di sekitar pemukiman warga  Kampung Tua Tanjungriau, pada 3 Oktober 2014.

Kemudian pada 16 Desember 2015, warga di Marina, Tanjunguncang dan Dapur 12, Batam, yang melihat  munculnya buaya di sekitar mereka. Diduga binatang ganas ini lepas dari penakaran di Pulau Bulan. 

Dari informasi warga lainnya, katanya, di Sungai Cantik, Sungai Langkai, Sungai Pengabu, dan Pulau Dansi sering ditemukan buaya yang menyeberang dari pulau mau ke sungai. Selain itu, di rawa Marina juga diduga ada buaya.

Batam yang sebuah pulau dikelilingi laut, maka diduga buaya yang berkeliaran di sini adalah buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus).  Buaya ini hidup di sungai-sungai dan di dekat laut (muara).

Buaya penyuka air payau ini juga dikenal dengan nama buaya air asin, buaya laut, dan nama-nama lokal lainnya. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan nama Saltwater crocodile, Indo-Australian crocodile, dan Man-eater crocodile.

Buaya yang  memiliki wilayah perantauan mulai dari perairan Teluk Benggala (Sri Lanka, Bangladesh, India) hingga perairan Polinesia (Kepulauan Fiji dan Vanuatu) ini memiliki habitat favorit yaitu perairan Indonesia dan Australia.

Panjang tubuhnya antara 2,5 sampai 3,3 meter, namun hewan dewasa bisa mencapai 12 meter seperti yang pernah ditemukan di Sangatta, Kalimantan Timur.  Moncong spesies ini cukup lebar dan tidak punya sisik lebar pada tengkuknya. Buaya muara dikenal sebagai buaya yang jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator mississipiensis).

Buaya muara aktif siang dan malam. Mangsanya adalah Ikan, Amfibi, Reptilia, Burung, dan Mamalia (termasuk mamalia besar).  Buaya muara mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya. Bahkan bilamana kedalaman air melebihi panjang tubuhnya, buaya muara mampu melompat serta menerkam secara vertikal mencapai ketinggian yang sama dengan panjang tubuhnya.

Bagi manusia, buaya inilah yang paling berbahya. Reptil ini sering menyerang manusia yang memasuki wilayahnya. Di Australia, tercatat ada 2 serangan buaya terhadap manusia setiap tahunnya. Serangan buaya terhadap manusia juga dilaporkan dari Kalimantan, dan Sumatera. ***

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews