Ini Dugaan Kenapa Banyak Buruh Pabrik di Batam Tertular Covid

Ini Dugaan Kenapa Banyak Buruh Pabrik di Batam Tertular Covid

Ilustrasi.

Batam - Terjadi penambahan signifikan kasus positif Covid klaster karyawan swasta di Batam. Hal ini setelah Tim Gugus Tugas Covid melakukan rapid test terhadap ribuan orang buruh pabrik industri di Batam.

Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum mengatakan, penambahan pasien Covid-19 tidak terlepas dari upaya tim melakukan tracing, testing dan treatment.

“Jadi semakin banyak ditracing, hasilnya semakin banyak juga,” ujar Syamsul, Jumat (23/10/2020).

Syamsul menilai dengan banyaknya tracing yang dilakukan, merupakan upaya yang cukup bagus. Hal itu terlihat dari banyaknya kasus karyawan yang ditemukan positif Covid.

“Pihak perusahaan sudah melakukan rapid test,sehingga ditemukan kasus yang banyak juga,” kata dia.

Dari hasil pengecekan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Batam dan Tim Gugus Tugas Covid-19, diketahui masing-masing kawasan industri sudah menerapkan protokol kesehatan.

Bahkan sebelum Covid-19, karyawan sudah memakai masker dan hand glow. “Ruangan di masing-masing industri juga sudah dijalankan protokol kesehatan,” ucapnya.

Namun potensi besar penyebaran Covid-19, dikatakan Syamsul diduga terjadi ketika para karyawan sedang istirahat makan.

Dan saat itu membuka masker, apalagi ditambah lagi kondisi kantin yang padat karena jam istirahat. “Jadi ketika makan dibagikan ada beberapa langkah dan banyak tangan, ini bisa jadi potensi penyebaran,” ucap Syamsul.

Kemudian potensi lainnya ketika pulang kerja terjadi kerumunan. Meski sudah dianjurkan untuk menjaga jarak, tetapi tetap sering terjadi penumpukan orang.

“Ada juga potensi lainnya, ketika mereka berada di domitori, tidak mungkinlah dalam satu kamar yang harusnya 8 orang menjadi 1 orang saja,” ucapnya.

 

Imbau perusahaan lakukan swab massal

Pihaknya juga memberitahukan kepada pihak perusahaan untuk melakukan tes swab massal, namun keputusan itu diambil oleh perusahaan itu sendiri.  “Kami tidak bisa memaksa, itu bagian dari investasi mereka, lebih baik sebenarnya deteksi awal sebelum membludak,” jelasnya.

Tetapi terkait cek massal, pihaknya hanya bisa memberikan rekomendasi agar perusahan dapat memanfaatkan dana Corporate social responsibilit (CSR), untuk kepentingan  karyawan yang tidak masuk faktor produksi.

“Karena memang uji swab itu mahal, dan kalau dites untuk seluruh karyawan, perusahaan juga akan berat, pemerintah juga tidak bisa melakukan hal itu, makanya bisa jadi opsi dana CSR,” katanya.

Sebelumnya tercatat ada 98 kasus terkonfirmasi baru yang mendekati tiga digit pertambahan kasus harian. Lonjakan kasus ini terhitung 4 kali lipat dibandingkan sehari sebelumnya, yang mencatatkan 21 kasus.

Data Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam merinci 98 kasus baru terdiri dari 32 kasus konfirmasi bergejala, 36 kasus tanpa gejala dan 27 kasus konfirmasi kontak.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews