Puluhan Pelanggan PLN di Karimun Diduga Tertipu Agen Pembayaran

Puluhan Pelanggan PLN di Karimun Diduga Tertipu Agen Pembayaran

Puluhan pelanggan PLN yang merasa tertipu agen pembayaran mendatangi PLN Karimun. (Foto: Edo/Batamnews)

Karimun - Ratusan pelanggan PLN di Karimun mengaku tertipu dalam pembayaran tagihan litrik.

Para pelanggan merasa curiga, ada yang ditagih langsung ke rumah-rumah, dan sebagian ada juga yang membayar di loket agen.

Seperti yang terjadi di Agen Baran Rezeki yang bermitra dengan PT Pos Indonesia. Pelanggan yang membayar meteran listrik, tidak ter-entri di data PLN setelah melakukan pembayaran.

"Pelanggan sudah lama berlangganan membayar tagihan listrik lewat PPOB yang ada di Baran. Tapi, uang tersebut tidak disetorkan untuk pembayaran tagihan listrik pelanggan," kata Manager PLN Karimun, Djaswir, Senin (28/9/2020).

Lokasi kantor agen yang berada Baran Barat itu, sempat didatangi oleh sejumlah pelanggan. Namun, kantor agen itu tidak buka atau tutup. "Dari informasi, ada ratusan pelanggan yang jadi korban. Terakhir, seminggu yang lalu tidak lagi buka," ucapnya.

Kejadian itu diketahui sejak bulan lalu, hanya saja waktu itu pihak agen telah untuk menyetorkan uangnya. Namun, untuk bulan ini, pihak agen diduga tidak menyetorkan uang tagihan listrik pelanggan.

"Bulan lalu ada juga, tapi agen tersebut telah menyetorkan uang. Kalau bulan ini sebagian tidak disetorkan mereka (agen)," kata Djaswir.

Dijelaskan oleh Djaswir, bahwa pihak PLN tidak ada bekerja sama agen-agen pembayaran tersebut.

"Yang bisa membuat bekerja sama dengan agen adalah pihak bank, atau perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembayaran, dengan sistem deposit seperti konter pulsa," ujar Djaswir.

Dikatakannya juga, untuk membayar tagihan listrik resmi dilakukan secara langsung di bank, Kantor Pos, ATM, Pegadaian, atau juga Mobile Banking.

Para pelanggan PLN ini kaget setelah pihak PLN melakukan penagihan, serta mengirim surat pemutusan. Pelanggan yang merasa telah melakukan pembayaran itu, tentu saja mempertanyakan pada tempat mereka membayar.

Hanya saja, tempat pembayaran yang dilakukan pada Agen Baran Rezeki itu tidak lagi beroperasi atau tutup.

Diselidiki polisi

 

Saat ini, kepolisian sedang melakukan pemeriksaan agen tersebut. Dari laporan yang diterima pihak kepolisian, hingga saat ini ada sekitar 30 orang pelanggan yang telah menjadi korban.

"Korban banyak, data disaya sekarang ada 30 orang, warga Meral," kata Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Herie Pramono kepada Batamnews, Senin (28/9/2020).

Setelah adanya laporan, Satreskrim Polres Karimun telah meminta keterangan pada dua pelanggan yang telah melakukan pembayaran tagihan listrik. "Sudah ada yang kita minta keterangan, warga yang membayar tagihan," ucapnya.

Polisi juga menelusuri pihak-pihak yang diduga terlibat dalam penggelapan tagihan PLN tersebut.

Bahkan, untuk melakukan pemeriksaan, polisi juga telah mendatangi lokasi tempat agen tersebut.

"Kalau agen sudah terima dan tidak menyetorkan, berarti agennya yang bermasalah," ujar Herie


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews