7.654 Warga Batam Jalani Rapid Test Corona, Ini Hasilnya

7.654 Warga Batam Jalani Rapid Test Corona, Ini Hasilnya

Rapid test di Pasar Mega Legenda, Batam Kota. (Foto: Margaretha/batamnews)

Batam - Kurva Covid-19 atau Corona di Kota Batam, Kepulauan Riau terus menunjukkan peningkatan. Dalam sepekan terakhir, setidaknya ada 120 orang secara kumulatif dinyatakan positif terpapar virus ini.

Upaya menekan laju peningkatan kasus Corona  terus dilakukan. Mulai dari imbauan kepada warga agar jaga jarak, menerapkan pola hidup sehat hingga menggelar rapid diagnostic test (RDT) atau tes cepat.

Hingga Jumat (29/5/2020), sudah ribuan warga Batam menjalani tes cepat ini. Data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam menyebutkan sedikitnya ada 7.654 warga yang menjalani tes cepat.

Secara rinci, rapid test ini menyasar 1.727 warga yang masuk dalam kategori Orang Dalam Pantauan (ODP), 4.032 warga yang berkategori Orang Tanpa Gejala (OTG), kemudian 283 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 1.612 Orang Dalam Risiko (ODR).

Dari 7.654 warga yang menjalani rapid test ini, sebanyak 7.375 orang non-reaktif. Sementara 279 orang reaktif Covid-19.

Adapun warga yang hasil tes cepatnya reaktif Covid-19 ini terdiri dari 46 ODP, 175 OTG, 39 PDP dan 19 ODR.

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan beberapa pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang ada di Kota Batam sebagian diantaranya tidak mengalami gejala apapun. Atau merupakan kategori orang tanpa gejala (OTG).

“Penambahan kasus hari ini dan beberapa yang sembuh merupakan OTG. Karena itu semakin banyaknya OTG, sehingga perlu dilakukan penyisiran karena mereka tidak bergejala dan hanya diketahui bila dilakukan test,” kata Amsakar yang juga Wakil Wali Kota Batam.

“Itu yang menjadi landasan kita untuk terus menelusuri orang yang punya riwayat kontak dengan pasien positif corona ini,” ujarnya lagi.

Ia mengatakan, Wali Kota Batam, HM Rudi, sudah menginstruksikan semua petugas kesehatan untuk terus mencari warga yang diduga sudah terjangkit virus penyerang sistem pernapasan itu.

“Bahayanya, yang kategori OTG ini tidak punya gejala. Jadi kita yang harus aktif mencari agar penularan virus ini bisa dikendalikan,” ujar Amsakar.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews